14 Maret, pulang ke Samarinda dan mengeluhkan kondisi kesehatan. Gejala medis seperti batuk dan pilek.
Setelah berobat ke faskes, dilakukan isolasi mandiri di rumah.
28 Maret, kondisi kesehatan yang bersangkutan terus memburuk. Ia lalu diisolasi di RSUD AWS Samarinda. Selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel untuk tes swab terhadap pasien tersebut.
3 April 2020, Lab Kemenkes di Jakarta, mengonfirmasi yang bersangkutan positif Covid-19.
"Kondisi pasien saat ini stabil, dan dilakukan perawatan intensif oleh tenaga medis," jelasnya.
Sementara itu, Dinkes Samarinda telah melakukan tracing terhadap siapa saja yang diduga melakukan kontak erat dengan pasien SMD 2.