Fuel card masih digunakan untuk memastikan pendistribusiannya tepat sasaran.
"Ini menjadi penting supaya Samarinda bisa menjaga kuota BBM sampai 2024 akhir," ungkapnya.
Di samping itu, terkait dengan kuota BBM selama 2024 ini, Manalu juga menjelaskan bahwa pihaknya menunggu informasi lanjut dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Pihaknya berharap kuota yang tersedia dapat dikendalikan dan terdistribusi dengan baik.
"Kuota BBM subsidi termasuk elpiji. Jika kuotanya menurun, maka kita harus semakin ketat dalam melakukan pengawasan pendistribusian BBM bersubsidi tersebut," pungkasnya. (*)