DIKSI.CO, BALIKPAPAN- Ditetapkannya Balikpapan sebagai zona merah, membuat Bulog mempersiapkan bahan pangan di Kota Balikpapan menjelang bulan Ramadan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Suharto Djabar, memaparkan ketahanan bahan pangan di Balikpapan yang tersedia akan ditambahkan, jika saat Ramadan dibutuhkan stok lebih banyak lagi.
"Stok beras 5.000 ton mungkin kita lihat perkembangan komoditas di bulan puasa, kalau diperlukan lebih tinggi karena keadaan Covid-19 kita akan tambah," katanya.
Bulog juga akan menyerap hasil panen di paser sebanyak 3.000 ton yang sekiranya akan bertahan hingga beberapa bulan ke depan, jika kebutuhan pangan masyarakat Balikpapan membutuhkan lebih.
"Kebetulan di Babulu, Penajam, itu sedang panen, kita akan serap dari situ 3.000 ton untuk 3-4 bulan lagi," katanya.
Ditanya mengenai hambatan yang dihadapi, Suharto mengaku saat ini belum ada kendala dalam pengiriman pasokan bahan pangan, karena sesuai kesepakatan dengan Perhubungan Laut, Angkasa Pura membantu pendistribusian pangan, baik distribusi dari Surabaya, ataupun Sulawesi Selatan.
Ketersediaan gula pun dikatakan sudah mulai berjalan kembali, begitu halnya dengan ketersediaan minyak, karena adanya peningkatan untuk goreng-menggoreng untuk berbuka puasa.
"Gula juga sudah jalan, insya Allah stoknya 300-400 ton, minyak goreng juga masih banyak sekitar 60.000 liter jadi sangat cukup," katanya.
Bulog juga mengimpor stok daging kerbau dari India sebanyak 10 ton yang dinilai terlalu sedikit, saat ini terjadi hambatan karena di India menerapkan kebijakan lockdown.
"Tapi daging yang ada saat ini kita kerja sama dengan beberapa peternak di Samarinda, mungkin kita coba untuk daging ayam," katanya.
"Total untuk Kaltimtara (Kalimantan Timur dan Utara) 12.000 ton, apabila suatu daerah stoknya kosong bisa kita switch untuk khusus Covid-19," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)