“Misalnya dengan di pemberdayaan UMKM, besaran kredit yang keluar terhadap UMKM, lebih banyak para pengusaha dan pengrajin UMKM adalah seorang perempuan,” ujarnya.
Pria berinisial AH itu menekankan bahwa hampir semua sektor telah berpihak kepada perempuan. Bahkan kebijakan dalam Pemkot Samarinda, terkait penempatan promosi dalam jabatan telah berbasis gender.
“Kebijakan kita soal penempatan promosi dalam jabatan telah menerapkan berbasis gender. Kegiatan pelatihan dan pemberdayaan, seperti Pro Bebaya itu juga sangat besar alokasinya untuk berbasis gender,” ujarnya.
AH mengatakan dengan adanya rehabilitasi rumah yang tidak layak huni, itukan yang menjadi korban pertama itu kaum ibu, betapa sulitnya dia mengatur sanitasi.
“Perempuan paling merasakan keadaan pembangunan di masyarakat, jadi seluruh hal ini sangat penting,” pungkasnya. (redaksi)