Sebelumnya, Sekretaris Negara untuk Urusan Infrastruktur Belanda Stientje van Veldhoven mengatakan bahwa negara bertujuan untuk membuat lebih dari 200.000 orang bersepeda ke kantor atau tempat kerja.
Alasannya adalah keinginan untuk mengurai masalah kemacetan, juga perhatian terhadap iklim dan polusi, serta memperbaiki kesehatan umum masyarakat.
2. Selandia Baru
Sebuah agensi periklanan Make Collective, yang berbasis di Christchurch, Selandia Baru menawarkan uang tunai kepada karyawan yang mengendarai sepeda.
Melansir The Guardian, 7 Maret 2018, para pekerja yang mengendarai sepeda dari dan menuju kantor akan menerima 5 dollar AS per hari.
Jika mereka dapat melakukannya dalam waktu lebih dari setengah tahun, nominal tersebut akan ditingkatkan menjadi 10 dollar ditambah bonus akhir tahun.
Kota Christchurch sendiri disebut memiliki lebih banyak pesepeda dari kota-kota lain di Selandia Baru, dengan 13 rute utama yang melalui reruntuhan dan rekonstruksi pusat kota.
Menteri Transportasi Asosiat saat itu Julie Anne Genter mengatakan bahwa investasi pada jalur sepeda adalah kunci utama dari pembangunan kembali yang tengah dilakukan, dengan program jalur sepeda perkotaan yang menghabiskan 150 juta dollar.
"Jalur sepeda yang aman adalah bagian penting untuk menjadikan Christchurch kota yang sehat, bahagia, dan penuh semangat," kata dia.
3. Belgia
Belgia menjadi contoh yang cukup menjanjikan dalam skema insentif bagi pesepeda.
Negara ini memiliki skema yang telah lama ditetapkan, yaitu memperkenakan insentif uang pada tahun 1999.
Para pengendara sepeda dapat mengklaim sebesar 0,26 dollar per kilometer kepada tempat mereka bekerja.
Menurut penelitian dari Federasi Pengendara Sepeda Eropa (ECF), jumlah pekerja yang bersepeda ke tempat kerja dan menerima tunjangan meningkat sebesar 30 persen antara tahun 2011 dan 2015.