Sabtu, 23 November 2024

Pria 51 Tahun di Kutim Ditemukan di Dalam Perut Buaya

Koresponden:
Alamin
Selasa, 27 Juni 2023 20:12

Ilustrasi buaya terkam pencari kayu di Nunukan, Kalimantan Utara. (IST)

DIKSI.CO, SAMARINDA - Peristiwa tak mengenakan menimpa Subli (51), warga Desa Mandu Pantai Sejahtera, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Laki-laki 51 tahun itu ditemukan meninggal dunia di dalam perut buaya di Sungai Lebur, Desa Mandu Pantai Sejahtera, Kecamatan Sangkuliran.

Kronologi Kejadian

Peristiwa hilangnya Subli terjadi pada hari Minggu (25/6/2023).

Diceritakan Kapolsek Sangkulirang, AKP Sudarwanto, sekitar pukul 08.00 Wita, Subli seperti biasa mencari sihil atau siput kecil.

Setiap hari Subli memang memiliki matapencaharian mencari siput kecil.

Namun, sekitar pukul 17.00 Wita, Subli belum juga pulang.

Akhirnya istri Subli pun mencarinya ke Sungai Lebur, Kutai Timur.

Istri Subli pun mencari dengan bantuan kepada kerabatnya, Jasmin dan warga sekitar.

Sekitar jam 21.00 Wita, Minggu (25/6/2023) akhirnya mereka menemukan kapal.

"Kapalnya itu yang dipakai Subli untuk mencari sihi atau siput dalam keadaan diikat di pohon nipah," ungkap  AKP Sudarwanto.

Atas kejadian tersebut, Kepala Desa Mandu melaporkan kepada Polsek Sangkulirang.

Namun karena keadaan sudah malam, pencarian baru dilanjutkan Senin Pagi.

"Kondisi atau situasi sekarang malam hari, pencarian akan dilanjutkan besok pagi (senin pagi)," jelas AKP Sudarwanto.

Lanjut dijelaskan oleh Kepala Desa Mandu Pantai Sejahtera, Hendra, sebelum korban ditemukan, pada malam hari Senin (26/6), tim gabungan search and rescue (SAR) menemukan kapal milik korban.

Di sekitaran kapal, ternyata ada jejak kaki dan buaya di sekitar kapal.

Perahu korban itu ada di dalam anak sungai dengan posisi terikat di pohon nipah.

Hanya saja, saat itu korban belum ditemukan, sehingga ia bersama Tim SAR gabungan menelusuri telapak-telapak bekas korban ada disitu.

Kemudian besar, kemungkinan disimpulkan korban dimakan buaya.

"Kita temukan semacam bekas, kan lumpur bakau, ada bekas-bekas telapak seperti nggak biasanya, telapak manusia itu mungkin telapak si korban, disitu ada kita temukan (telapak kaki buaya)," ujar Hendra dikutip dari Tribunkaltim.co, Selasa (27/6/2023).

Oleh sebab itu, ia bersama Tim SAR gabungan menyimpulkan besar kemungkinan korban dimakan buaya.

Selanjutnya, ia bersama masyarakat dan Tim SAR gabungan terus berupaya mencari.

Bahkan pihaknya sampai membuat posko sementara dalam rangka pencarian korban.

Hingga pada akhirnya, ke arah hulu sungai, sekitar 1 sampai 2 kilometer dari kapal korban yang terikat di pohon nipah, pihaknya menemukan buaya besar, yang diduga jenis Buaya Muara.

Lantaran belum bisa memastikan, pihaknya langsung mengevakuasi buaya tersebut.

"Kita curigai, karena ukurannya (perutnya) lumayan besar dan memiliki panjang sekitar 5,4 meter, lagian buayanya itu seperti kondisi kenyang abis makan, nggak bisa terlalu banyak gerak gitu," sebutnya.

Lalu, ia bersama masyarakat dan Tim SAR gabungan melakukan pengepungan dan akhirnya buaya berhasil ditangkap dan dievakuasi dibawa ke kampung Desa Mandu Pantai Sejahtera.

Lebih jauh, kata Hendra, korban ditemukan di dalam perut buaya dalam keadaan tidak utuh.

Setelah dikonfirmasi korban tersebut merupakan Subli, akhirnya keluarga korban meminta untuk dikuburkan langsung pada malam itu.

Atas permintaan keluarga korban, korban langsung dikuburkan pada malam itu. 

"Badan buaya yang sudah dibelah, tadi juga dikuburkan agak jauh dari perkampungan karena menghindari munculnya bau tak sedap nantinya," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews