Kamis, 16 Mei 2024

PPDB 2020 Berlangsung, Komisi IV DPRD Balikpapan Khawatirkan Jika Siswa Harus Sekolah Tatap Muka

Koresponden:
Ainun Amelia
Senin, 8 Juni 2020 11:21

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa

DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditengah pandemi Covid-19 ini, Komisi IV DPRD Balikpapan tegaskan untuk memerhatikan perkembangan dari virus yang mematikan ini.

"Di bulan Juni ini walaupun sudah dibuka PPDB, belum berarti boleh bersekolah kembali. Karena pemerintah belum mengeluarkan instruksi secara resmi," kata Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa, Senin (8/6/2020).

Ia berpendapat tidak setuju jika seandainya sekolah dengan tatap muka berlangsung kembali ditengah pandemi Covid-19 setelah adanya PPDB yang sedang berlangsung ini.

"Saya ingin menggaris bawahi kami tidak sependapat di tengah pandemi yang masih turut berlangsung dan kita tidak tahu kapan virus ini selesai, kita tidak sependapat kalau anak-anak kita sekolah tatap muka langsung," ujar Taqwa.

Ia mengkhawatirkan siswa yang belum memahami tentang protokol kesehatan dapat rentan terjangkit Covid-19 jika harus dilakukan sekolah tatap muka, walaupun protokol kesehatan sudah diuji coba di sekolah-sekolah.

"Kita tidak bisa membayangkan bagaimana caranya anak-anak SD, SMP di hire dengan protokol kesehatan. Walaupun proses uji coba sudah dilakukan pola PHBS itu harus, tapi kita tidak tahu apakah anak-anak kita paham dengan protokol kesehatan itu," katanya.

"Naudzubillah kalau anak-anak kita ada yang terjangkit virus ini bagaimana kalau mereka harus diisolasi," lanjutnya.

Pihaknya terus meningatkan kepada Dinas Pendidikan Kota Balikpapan jika ada instruski pemerintah untuk membolehkan pembukaan sekolah, tetap harus memerhatikan perkembangan Covid-19 di Balikpapan terlebih dahulu.

"Lihat dulu kondisi Balikpapan kalau belum steril jangan dibuka dulu deh," katanya.

"Siapa bisa jamin anak-anak kita, mereka belum paham protokol kesehatan. Tidak bisa guru atau orang tua mengawasi anak-anak kita satu persatu," lanjutnya.

Adapun beberapa skema yang akan dilakukan pada sekolah secara virtual seperti yang dilakukan saat ini atau pembagian jadwal kuota yang dapat dihadiri dalam 1 kelas. 

"Lagi-lagi kita masih belum memutuskan karena tidak tahu bagaimana perkembangan virus ini," pungkasnya. (advertorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews