Sabtu, 27 April 2024

Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Tiga Orangutan Dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Raya

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Sabtu, 19 November 2022 10:43

Tiga individu orangutan yang diberi nama Ben, Gonzales dan Lima saat dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Raya. (IST)

“Pada kesempatan ini juga kami menghimbau kepada masyarakat untuk berperan lebih aktif dalam melindungi Orangutan dan habitatnya. Biarkan mereka hidup bebas dan aman di habitat alaminya dan mari bersama menjaga satwa liar yang dilindungi serta menjaga hutan dan seisinya demi masa depan anak cucu kita,” imbaunya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Andi Muhammad Kadhafi menjelaskan bahwa tiga individu orangutan yang dilepasliarkan itu adalah hasil dari rehabilitasi ke Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Hiran dan merupakan salah satu program kerja sama TNBBBR dengan Yayasan BOS yang tertuang ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2022 dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan populasi orangutan di habitat alaminya, khususnya di TNBBBR.

“Pemantauan pasca pelepasliaran akan dilakukan dengan intensif untuk memastikan Orangutan yang dilepasliarkan ini mampu beradaptasi dengan baik di habitat barunya. Balai TNBBBR bersama BKSDA Kalteng, bekerja sama dengan mitra Yayasan BOS serta para pihak lainnya telah melepasliarkan 189 individu Orangutan sejak 2016 di kawasan TNBBBR di wilayah kerja Resort Tumbang Hiran Kalimantan Tengah,” paparnya.

Turut menambahkan Ketua Pengurus Yayasan BOS, DR Jamartin Sihite menyebut pelepasliaran orangutan adalah tahapan akhir dari proses rehabilitasi yang sangat panjang dan tidak berhenti. Setelah pelepasliaran, Yayasan BOS melalui Tim Post Release Monitoring (PRM) pun masih terus melakukan pemantauan tumbuh kembang ketiga orangutan yang telah dilepasliarkan.

“Setiap hari kami memastikan mereka dapat bertahan hidup di alam. Sejalan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa (HCPSN), mari bersama kita berkomitmen untuk mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi satwa liar dan meningkatkan perlindungan terhadap flora dan fauna Indonesia, dalam hal ini orangutan,” jelasnya.

Lanjutnya, pada kehidupan alam orangutan sejatinya memegang peranan kunci menjaga pelestarian hutan alami. Yang mana hutan itu sendiri merupakan aset dasar pembangunan ekonomi nasionalm yang mana jika sumber daya alam melimpah maka bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab oleh semua pemangku kepentingan.

“Sejak 2012 hingga saat ini, dalam dekade ketiga usia Yayasan BOS, upaya pelepasliaran orangutan kami telah berhasil mengembalikan 500 orangutan ke habitat alaminya.

Meskipun kami telah menghadapi tantangan yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari keterbatasan dana, keterbatasan hutan yang aman dan sesuai untuk hidup orangutan, hingga kesulitan dalam mengelola proses rehabilitasi orangutan yang panjang serta akses ke lokasi titik pelepasliaran yang terisolasi dan masih banyak kendala lainnya, namun kami senang dan bangga karena dapat merayakan momen pelepasliaran 500 orangutan selama 10 tahun ini bekerja bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” pungkasnya. (tim redaksi)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews