Pihaknya apresiasi kehadiran DPP pusat ini untuk lebih memotivasi kita dalam membangun musik, terutama dalam konteks pembangunan musik tradisi.

"Ketika berbicara tentang tradisi, ini berkaitan dengan budaya. Melalui musik tradisi, kita diingatkan untuk selalu menjunjung tinggi adab dalam membangun masyarakat bagi bangsa dan tanah air," ucapannya.

Ia juga menjawab alasan terkait dengan pertanyaan mengenai alasan mengapa acara ini diadakan di Kalimantan Timur.

"Saya kira, Kaltim, khususnya Samarinda, saat ini menjadi titik fokus. Ini mungkin salah satu pertimbangan. Dan kami dengan bangga mengakui bahwa Samarinda telah menjadi tuan rumah bagi salah satu sekolah musik yang tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga internasional di bawah pengelolaan Kang Dwiki Darmawan, yaitu Musik School Farabi,"tuturnya.

"Menurut saya, ini adalah momentum untuk mengangkat musik bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai industri. Dampaknya luar biasa. Ketika musik telah mampu berdampak pada sektor-sektor seperti perhotelan, souvenir, rumah makan, dan sebagainya, saya yakin gagasan yang disampaikan oleh Pak Antoni Wenas, Ketua Umum APPRI, untuk mendirikan Concert Hall di Kaltim seperti yang ada di kota-kota besar di Indonesia, adalah suatu hal yang patut untuk dipertimbangkan," pungkasnya. (*)