Sabtu, 18 Mei 2024

Pemuda 20 Tahun Nekat Terjun Bebas dari Jembatan Mahkota II

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Minggu, 9 Mei 2021 10:29

FOTO : Tim SAR saat melakukan upaya pencarian Isral yang ditelan Sungai Mahakam usai melompat dari Jembatan Mahkota II sore kemarin/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Meski aktivitas di Jembatan Mahkota II sedang ditutup sebab dalam penanganan pasca abrasi pada Minggu (25/4/2021) lalu, namun hal itu tak menghalangi Irsal yang diduga nekat melompat dari badan jembatan sepanjang 1.428 meter itu pada Sabtu (8/5/2021) sore kemarin. 

Informasi dihimpun, pemuda 20 tahun ini nekat melakukan aksi tersebut dari segmen Sungai Kapih ini lantaran sedang depresi akibat permasalahan keluarga. Diduga Isral berhasil masuk ke dalam badan jembatan saat petugas jaga sedang lengah dengan cara berlari kencang. 

Kendati demikian, aksi nekat Isral itu sempat dicegah dengan cara mengejar namun petugas jaga bersama ibu angkatnya namun upaya itu tak membuahkan hasil. 

"Petugas sempat tanya kenapa lari-larian, saya bilang dia (Isral) itu mau lompat," ucap  Sarlina (35) ibu angkat Isral, Minggu (9/5/2021).

Lebih jauh diungkapkan Sarlina, sebelum melakukan aksinya Isral lebih dulu bertandang ke kediaman ibu angkatnya di  Perum Kalimanis, Blok B RT 13, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan.

"Masalah apa juga tidak tahu. Saat pulang hanya bilang jangan cari aku lagi. Terus dia  minta diantar sepupunya ke jembatan,” ungkapnya.

Curiga dengan gelagat Isral, Sarlan lantas berinisiatif menyusul ke Jembatan Mahkota II. Di sana ia melihat Isral sudah berlari menuju badam jembatan. 

"Saya sempat bujuk agar pulang, tapi dia ngomong tidak usah cari dia lagi,” imbuhnya.

Usai mengucapkan kata terakhirnya, Isral pun dikabarkan melompatkan diri dan hilang ditelan Sungai Mahakam. Sementara itu Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Polair, AKP Iwan Pamuji yang menerima informasi itu bergegas mengerahkan personelnya. Mulai dari menghimpun keterangan saksi, hingga menggelar olah tempat kejadian perkara. 

"Motif dan dugaannya masih kami dalami.  Sementara saksi dari pihak keluarga dan ayahnya juga kami minta ke kantor membuat laporan serta kami minta keterangannya,” jelas Iwan Pamuji.

Usai dipastikan korban ditelan Sungai Mahakam, tim SAR pun langsung melakukan operasi pencarian. Yakni Unit Siaga SAR Samarinda bersama relawan Gabungan Kota Samarinda, Instansi terkait, TNI-Polri dan unsur SAR lainnya mulai operasi sejak Minggu (9/5/2021) pagi tadi. 

Dijelaskan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Klas A Balikpapan, Melkianus Kotta menuturkan upaya pencarian tim SAR gabungan dari titik awal korban dilaporkan menghilang hingga radius lebih dua kilo meter. 

"Pola pencarian menggunakan parallel sweep search dengan luas pencarian lokasi area 2,29 kilometer," tegas Melkianus.

Peralatan SAR yang digunakan penyisiran sendiri ialah alut SAR air lengkap dengan Rubber Boat, serta dibantu dari unsur SAR gabungan lainnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews