Kamis, 16 Mei 2024

Pemprov Tak Beri Bantuan ke Kab/Kota Soal Penanganan Corona, Isran Noor: Mereka Punya Anggaran Sendiri

Koresponden:
Er Riyadi
Kamis, 9 September 2021 9:31

Isran Noor, Gubernur Kaltim ditemui di Kantor Gubernur Kaltim/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Harap bersabar untuk pemerintah kabupaten/kota di Kaltim. Walau Pemprov Kaltim mengusulkan kenaikan belanja daerah dari Rp11,61 triliun menjadi Rp12,17 triliun di APBD perubahan Kaltim 2021.

Nyatanya pemprov tidak menganggarkan bantuan keuangan kepada kabupaten/kota untuk penanganan Covid-19.

Hal itu ditegaskan oleh Isran Noor, Gubernur Kaltim.

Alasan Pemprov Kaltim tidak memberikan bantuan keuangan untuk penanganan Covid-19, karena kabupaten/kota dianggap telah memiliki anggaran sendiri menangani corona di daerahnya.

"Mereka kan sudah ada anggaran sendiri terkait dengan Covid-19, mereka punya anggaran sendiri," kata Isran, Kamis (9/9/2021).

Isran menegaskan Pemprov Kaltim akan membantu kabupaten/kota dalam hal pemberian santuanan kepada anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

Sementara untuk penanganan, tidak ada bantuan dari provinsi.

Padahal, Pemprov Kaltim telah menaikan belanja tak terduga (BTT) dari anggaran sebelumnya Rp251,93 miliar, menjadi Rp391,61 miliar.

"Jadi gak boleh dibantu, karena sudah ada anggaran masing-masing. Kami bantu misalnya bantuan terkait santunan itu dilakukan," jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Sa'duddin, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim membenarkan kenaikan anggaran BTT peruntukan penanganan Covid-19 di Kaltim.

Ada kenaikan sebesar Rp139,67 miliar di BTT, yang sebelumnya Rp251,93 miliar, di APBDP 2021 menjadi Rp391,61 miliar.

Anggaran BTT ditambah setelah pihaknya melakukan pemotongan anggaran perjalanan dinas dan belanja barang habis pakai seluruh OPD di lingkungan Pemprov Kaltim.

"Anggaran seluruh SKPD diturunkan, uangnya diambil untuk Covid-19," ungkap Sa'duddin.

Anggaran Rp391,61 miliar itu akan digunakan untuk bantuan kesehatan guna penanganan Covid-19.

"Bantuan rumah sakit daerah, kebanyakan memang untuk kesehatan, di RSUD AWS RSUD Kanujoso, dan RS Atma Husada. Juga untuk kebutuhan RS Karantina BPSDM, dan lokasi isoter di Asrama Atlet," papar Sa'duddin.

Pada perjalanan anggaran BTT Rp251 miliar di APBD murni, telah terealisasi sekitar Rp200 miliar.

Saat ini masih tersisa BTT sebesar Rp50 miliar, dan selanjutnya dilakukan penambahan di APBD perubahan 2021.

"Pak Gubernur mencanangkan santunan korban yang meninggal akibat Covid-19 mendapat Rp10 juta, yatim piatu kami akan beri Rp2 juta masuk di anggaran BTT," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews