Minggu, 19 Mei 2024

Pemkot Samarinda Datangkan Mobile Combat PCR, Plt. Dinkes: Insha Allah Tiba Hari Ini

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Sabtu, 24 Oktober 2020 11:33

Ismed Kusasih, Plt Dinkes Samarinda/ IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda resmi datangkan Mobile Combat Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 yang sebelumnya sempat tertunda beberapa kali.

Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih saat mengisi seminar virtual dengan tema “Membangkitkan Peran Masyarakat dalam Adaptasi Kebiasaan Baru”.

Dalam seminar tersebut Ismed memastikan bahwa mobil PCR dengan nomor plat B 1909 SSJ ini, sedang dalam perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Samarinda.

“Hari ini Insha Allah mobil PCR kita akan tiba dan beroperasi di Kota Samarinda,” ujarnya, Sabtu (24/10/2020).

Mobil seharga Rp 3 miliar ini direncanakan mulai beroperasi pekan depan, dan akan dioperasikan di 10 Kecamatan di Kota Samarinda.

“Nanti hari Senin atau Selasa akan bergerak di 10 Kecamatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, selain Mobile PCR, Ismed mengatakan Pemkot Samarinda juga sudah mengerahkan berbagai upaya percepatan memutus rantai penyebaran Covid-19. Teranyar, melalui peresmian Laboratorium Kesehatan Penyakit Menular yang terletak di Jalan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang.

Laboratorium tersebut dapat digunakan untuk membaca sample dari hasil Swab Test dengan hanya membutuhkan waktu 6 jam untuk 96 sampel uji.

Sementara itu, webinar yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman ini menghadirkan 2 narasumber yaitu, Plt Kadinkes Samarinda dr Ismed Kusasih dan Wakil Dekan 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Dr. Ike Anggraeni, Mkes.

Menurut Ike, setidaknya ada 9 cara yang bisa dilakukan masyarakat dalam adaptasi kebiasaan baru. Berikut 9 cara yang dimaksud :

1. Terapkan pendekatan adaptasi kebiasaan baru secara bertahap

2. Seimbangkan hak individu dan kepentingan umum

3. Dukung & prioritaskan mereka yang beresiko tinggi

4. Berikan dukungan untuk tenaga medis/Kesehatan

5. Bangun, perkuat, kepercayaan terhadap otoritas Kesehatan

6. Hapus stigma mispersepsi dan teori konspirasi

7. Tingkatkan Resiliensi & Efikasi Diri

8. Memilah informasi

9. Manfaatkan media (sosial) dalam penyampaian informasi dan edukasi terhadap masyarakat. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews