DIKSI.CO, SAMARINDA- Kepala Dinas Perdagangan (Disperdag) Kota Samarinda Marnabas mengaku sudah menyiapkan data-data pedagang pasar tradisional, yang akan menjadi distribusi bantuan sembako bagi warga terdampak Covid-19.
Disebutkan, ada 2.700 pedagang pasar tradisional di Samarinda yang akan diberdayakan sebagai distribusi bantuan.
"Kami hanya menyiapkan pedagang, karena maunya Pak Wali berdayakan pedagang. Jadi pedagang kecil itu nantinya per paket Rp 150 ribu plus ongkos ojek online," kata Marnabas saat dikonfirmasi, Sabtu (18/4/2020).
Dijelaskan, pedagang yang bersedia maka akan bertugas packing bahan-bahan bantuan tersebut. Kemudian ojek online yang akan mengantarkan ke kecamatan untuk dibagi.
"Kami sudah ada datanya. Ada pedagang yang ambil 200 paket, ada yang juga 150 paket. Ini sesuai kemampuan modal pedagang. Kalau mau ambil pengusaha besar mungkin cepat saja, tetapi Pak Wali minta pedagang kecil," ucapnya.
Marnabas menambahkan bahwa distribusi bantuan itu dikhususkan bagi pedagang tradisional. "Agar masyarakat bawah juga dapat, termasuk ojek online dan masyarakat juga menikmati," katanya.
Dikatakan, Senin mendatang data jumlah pedagang tersebut akan diantarkan kepada Sekretariat Gugus Covid 19. "Dalam hal ini Sekda," ujarnya.
Sebagai informasi dalam berita sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda, Ridwan Tassa data yang berhak menerima bantuan dampak Covid-19 adalah orang-orang yang diluar dari bantuan reguler yaitu, Bantuan Pelayanan Non Tunai (BPNT) dan PKH.
"Jadi ini benar-benar yang terdampak," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin membenarkan perihal jumlah anggaran untuk bantuan sembako ini sebanyak Rp 4 miliar.
"Iya (Rp 4 miliar), satu bulan sekali dan kami upayakan lewat ojek pengantarannya. Jadi ojeknya juga ada penghasilan," pungkas Sugeng, Kamis (16/4/2020) lalu. (tim redaksi Diksi)