“Program edukasi ini akan melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Kami ingin menanamkan semangat peduli lingkungan sejak dini dan memastikan bahwa setiap warga, tanpa terkecuali, ikut serta dalam upaya menjaga kebersihan,” tambah Taufik.
Respon masyarakat terhadap keberadaan Bank Sampah ini sangat positif.
Banyak warga yang antusias membawa sampah untuk didaur ulang, bahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut turut mendukung program ini.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan semakin berkembang di tengah masyarakat.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat yang kini lebih paham akan pentingnya memilah sampah. Kehadiran Bank Sampah ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat bisa menghasilkan solusi konkret dalam menangani masalah sampah,” ujarnya.
Meski begitu, Taufik mengakui ada beberapa tantangan yang harus diatasi ke depannya, seperti menjaga keberlanjutan operasional Bank Sampah dan memastikan warga tetap konsisten dalam memilah sampah.
Namun, pihak kelurahan sangat optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Bank Sampah ini akan menjadi model pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di daerah lain.
“Kami berharap Bank Sampah ini tidak hanya bisa mengatasi masalah sampah di Kelurahan Melayu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutup Taufik. (advertorial)