DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak ramai diperbincangkan dan mendapatkan tentangan dari masyarakat Kota Tepian, akibat tak adanya pengurangan aktivitas di Pelabuhan Samarinda, Wali Kota Samarinda telah keluarkan surat permohonan nomor 558.1/0445/100.05 tentang penutupan atau penghentian sementara akses kapal pengangkut penumpang dan barang.
Menyikapi hal ini, pemilik armada kapal melalui Kepala Operasional KM Adhitya, Zulkifli, menyampaikan kalau pihaknya tak sedikitpun mempersoalkan tentang pembatasan tersebut. Lebih lanjut diterangkannya, jika dalam kondisi normal armada kapalnya biasa mengangkut ratusan penumpang maupun barang dari dan ke Samarinda menuju Pare-pare, Sulawesi Selatan.
Ketika memasuki situasi darurat Covid-19 seperti saat ini, bahkan sebelum diadakannya pembatasan jarak sosial alias social distancing, jumlah penumpang telah mengalami penurunan.
"Dua minggu belakangan memang turun, terutama penumpang," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (6/4/2020).
Meski pasti akan mengalami rugi akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah daerah terhadap aktivitas pelabuhan, namun Zulkifli tetap tak menyoal lantaran kebijakan itu juga bertujuan baik, yakni untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Demi kebaikan bersama kan, jadi tidak masalah," katanya.
"Langkah ini juga dirasa sangat positif dan semoga bisa efektif untuk memutus mata rantai Covid-19," sambungnya.
Selain itu, Zulfikli juga menegaskan di pelabuhan Pare-pare pun juga disiapkan dua bilik disinfektan penyemprotan guna sterilisasi penumpang.
Dari pihak kantor kesehatan pelabuhan kemudian kita dari pihak kapal juga menyiapkan satu di depan tangga pemeriksaan agar dilakukannya pemeriksaan kesehata baik penumpang maupun kru kapal yang akan ikut berlayar. (tim redaksi Diksi)
