DIKSI.CO - Berita nasional yang dikutip DIKSI.CO tentang pekerja pabrik sepeda yang batal kena PHK.
Karena meraup untung disaat pandemi, para pekerja pabrik sepeda tidak jadi di PHK.
Penjualan sepeda mendadak laris manis di periode new normal ini.
Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan melonjaknya permintaan sepeda membuat para produsen meningkatkan kapasitas produksi sepeda hingga 30%.
"Kita sudah ngobrol sama anggota, kenaikan produksi 20-30%. Penjualan juga sekitar itu," kata Rudiyono kepada detikcom, Sabtu (20/6/2020).
Rudiyono mengaku, anggota AIPI cukup terkejut dengan melonjaknya permintaan sepeda secara mendadak.
Pasalnya, di awal penyebaran virus Corona (COVID-19), kinerja produsen sepeda cukup terpuruk hingga beberapa pabrik menghentikan produksinya dan berencana merumahkan karyawan.
"Ini kondisinya sebenarnya teman-teman nggak menyangka. Sama sekali nggak menyangka. Padahal sebelumnya sudah ada yang ancang-ancang untuk merumahkan. Bahkan pada bulan-bulan Maret ada yang sementara nggak produksi," jelas dia.
Rudiyono mengatakan, kejutan ini berhasil membuat para produsen sepeda batal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.
"Alhamdulillahnya jadi sementara nggak perlu di-PHK," ujarnya.
Namun, para produsen anggota AIPI memprediksi fenomena 'demam' sepeda ini hanya berlangsung sementara, sehingga para anggota AIPI masih akan terus mengawasi dampak pandemi pada kinerja pabrik.
"Ya pasti naik aktivitasnya, produksi juga naik. Tapi kenaikan ini kan euphoria saja. Jadi nggak bisa diprediksi sampai kapan, kemungkinan hanya sesaat saja," terang dia.
Adapun penyebab dari melonjaknya permintaan sepeda ini menurutnya karena masyarakat mulai sadar untuk hidup sehat di tengah pandemi.
"Ini disebabkan karena kesadaran masyarakat untuk meningkat hidup sehat. Sepeda itu kan digunakan untuk perilaku hidup sehat. Jadi kalau orang bersepeda itu kan konotasinya karena perlu kesehatan," papar dia.
Selain itu, terhentinya layanan angkut penumpang ojek online (ojol) di beberapa daerah untuk sementara waktu juga dinilai menjadi faktor kenapa tren mengendarai sepeda meningkat.
"Jadi nggak ada ojol, ya sekalian saja untuk hidup sehat. Sangat mungkin itu. Jadi hikmah daripada nggak ada ojol itu mungkin jadi ke sepeda," ucap Rudiyono
Ia menjelaskan, saat ini setiap pabrik yang selesai produksi sepeda, semua produk langsung diborong para supplier.
Maka dari itu ia tak heran banyak toko sepeda yang kesulitan memperoleh stok.
"Iya kita sekali produksi langsung banyak yang ambil. Jadinya nggak matching (dengan permintaan pasar)," tuturnya.
Meski begitu, para produsen tak berencana menaikkan kapasitas produksi lebih tinggi lagi.
Saat ini, pabrik pun hanya beroperasi 1 shift meski kemampuannya sampai 3 shift.
Rudiyono mengatakan, para produsen tak ingin stok justru melimpah ketika kapasitas produksi dinaikkan.
Pasalnya, di tengah pandemi Corona ini segala sesuatu masih dalam ketidakpastian.
"Sejauh ini kita hanya 1 shift. Jadi kapasitas produksi sebetulnya mampu untuk 3 shift. Tapi kalau kita produksi lebih dari pada pasar kan nggak ketahuan. Kalau nanti pasarnya berubah kan bisa saja. Jadi lihat-lihat bagaimana, makanya perlu inden. Lalu juga impornya kan belum normal," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Raup Untung di Tengah Corona, Pekerja Pabrik Sepeda Batal Kena PHK" https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5061864/raup-untung-di-tengah-corona-pekerja-pabrik-sepeda-batal-kena-phk?single