DIKSI.CO, TENGGARONG - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menanggapi rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang dianggap dapat dilaksanakan di beberapa daerah.
Ketua Komisi IV DPRD Kukar, Baharuddin mengatakan, untuk pembelajaran tatap muka seyogyanya dapat dilaksanakan, tetapi daerah tersebut sudah dipastikan dalam kawasan zona hijau serta harus memenuhi syarat.
"Terpenuhinya syarat itu sesuai peraturan dan kesepakatan dari 4 menteri. Pertama itu semua diserahkan kepada kebijakan daerah, tetapi harus memenuhi persyaratan," kata Baharuddin kepada media Diksi.co melalui telepon seluler pada Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yakni, ada surat izin dari pemerintah daerah baik Provinsi atau Tingkat II/Kota. Kemudian harus ada persetujuan dari Dinas Pendidikan sebagai perpanjangan tangan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Lanjutnya, harus ada persetujuan dari pemerintah setempat, dengan artian Kecamatan atau Kepala Desa agar merekomendasikan wilayahnya untuk bisa melakukan PTM atau tidaknya, serta tentunya harus ada persetujuan dari wali murid.
"Nah ketika semua itu terpenuhi dan bisa dipastikan bahwa kawasan itu masih dalam kawasan hijau, maka dapat dilakukan PTM," ujarnya.
Baharuddin menyatakan, apabila saat melakukan PTM terdapat salah satu tenaga didik ataupun peserta didik terkonfirmasi positif, maka kegiatan tatap muka harus dihentikan.
"Ketika melakukan tatap muka daerah itu harus betul-betul steril baik itu orang dari luar ingin melakukan pembelajaran, orang-orang yang dari luar yang harus dipastikan steril," ucapnya.
Sementara itu, di Kukar masih masuk dalam zona merah, sesuai dengan prosedur protokoler kesehatan belum bisa dilaksanakan untuk saat ini. Tetapi dengan catatan bahwa ada daerah-daerah yang diyakini masih ada jalur hijau. Seperti zona-zona yang terjauh yang tidak mudah dijangkau oleh orang-orang luar.
"Seperti ada beberapa daerah di Tabang, saya mencoba komunikasi dengan Disdik, memang ada daerah disana itu yang terisolir, dan jumlah murid yang memang sedikit jadi kita bisa pantau," imbuhnya.
"Yang menjadi catatan, itu ketika daerah-daerah yang padat penduduk yang ingin melakukan tatap muka itu yang menjadi kendala, kemudian orang-orang dari luar itu bisa keluar masuk itu yang harus dipantau dulu," tambahnya.
Baharuddin mengimbau, kepada orang tua atau wali murid serta anak-anak sekalian, agar selalu tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan.
"Mudah-mudahan di akhir bulan Januari ini, tidak ada lagi penambahan Covid-19, kemudian juga sudah dilakukan vaksinasi tentunya dengan harapan itu mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu dan kita kembali seperti sedia kala," tutupnya. (tim redaksi Diksi)