“Dia sempat berteriak. Dia tidak takut mati. Dia ini jihad. Saya bom ini Polres Tarakan kata dia begitu,” ulas Anita.
Setelah mengucapkan perkataan tersebut, AS yang didekati petugas kepolisian langsung melarikan diri meninggalkan kardus dan koper bawaannya. Petugas yang mendengar ancaman pun lantas tak berani mendekat.
Hingga diturunkannya Tim Gegana Satbrimob Polda Kaltara dikerahkan untuk melakukan pengecekan barang bawaan AS.
“Saat diperiksa tidak ada ditemukan bom. Isinya pakaian dan buah cempedak. Kemudian Tim Resmob melakukan pencarian dan yang bersangkutan berhasil diamankan beberapa jam setelahnya,” tambahnya.
Setelah yang AS berhasil diamankan dan dipastikan tidak ada ancaman pengeboman karena yang bersangkutan mengidap gangguan kejiwaan.
Selanjutnya pihak kepolisian bersama keluarga membawa AS ke RSJD Tarakan untuk menjalani observasi dan penanganan medis lanjutan.
“Semalam, AS sudah kami bawa ke rumah sakit jiwa didampingi pihak keluarga. Di sana, yang bersangkutan menjalani proses rawat inap oleh dokter dan menjalani observasi lanjutan,” pungkasnya. (tim redaksi)