Sabtu, 23 November 2024

OPINI - Upaya Physical Distancing di Tengah Krisis Kepercayaan Masyarakat Kota Samarinda

Koresponden:
diksi redaksi
Rabu, 8 April 2020 11:18

Logo Aliansi Masyarakat Samarinda Peduli COVID-19/ HO

Oleh : Aliansi Masyarakat Samarinda Peduli COVID-19

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kebijakan Physical Distancing telah dilakukan kurang lebih sekitar 3 minggu lamanya di Kota Samarinda. Secara kooperatif masyarakat melewati fase ini dan mengikuti imbauan yang dianjurkan oleh pemerintah untuk beraktifitas dirumah saja, menghindari keramaian, dan hanya keluar jika ada keperluan yang mendesak. 

Seiring berjalannya waktu, fakta yang ada justru korban Positif Covid-19 di Kota Samarinda semakin hari kian meningkat, begitupula dengan penambahan jumlah Pasien Dengan Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Kebijakan Penanggulangan Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda kami rasa masih belum maksimal, karena akses keluar masuk masyarakat dari luar daerah masih terbuka lebar, seperti melalui bandara, pelabuhan, terminal, dan jalan raya utama pintu masuk Kota Samarinda.

Di satu sisi Pemerintah Kota Samarinda menunggu restu dari Pemerintah Pusat terkait kebijakan penutupan jalur akses tersebut. Di sisi lainnya masyarakat menunggu ketegasan Walikota Samarinda untuk mengamankan wilayah dan masyarakatnya.

Selama ini masyarakat Kota Samarinda yang sudah melakukan upaya Physical Distancing merasa resah dan kecewa terhadap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dengan masih dibukanya pintu gerbang Kota Samarinda bagi masyarakat yang berdatangan dari luar daerah.

Padahal seperti yang kita ketahui, setiap pasien yang dinyatakan positif terkena Covid-19 di Kota Samarinda berdasarkan riwayat perjalanannya merupakan masyarakat yang bepergian keluar daerah yang termasuk dalam zona merah penyebaran Covid-19, lalu pada akhirnya mulai memiliki keluhan kesehatan saat kembali ke Samarinda hingga dinyatakan positif Covid-19.

Menurut kami, walaupun selama ini kebijakan yang dikeluarkan adalah memperketat orang yang masuk ke Kota Samarinda, akan tetapi hingga saat ini tidak ada jaminan 100% mampu mendeteksi bahwa masyarakat yang masuk ke dalam kota Samarinda terkhusus dari wilayah zona merah transmisi lokal penyebaran Covid-19 terkonfirmasi bersih dan steril dari Virus Corona.

Apalagi ditambah oleh hasil penelitian yang menyebutkan bahwa banyak pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dengan tanpa gejala yang saat ini kita sebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Artinya saat pemeriksaan awal akan sulit terdeteksi menggunakan Thermal Scanner dan Thermal Gun yang dimiliki oleh petugas kesehatan.

Melihat fakta - fakta diatas, kami selaku Aliansi Masyarakat Samarinda Peduli Covid-19 meminta Pemerintah Kota Samarinda segera melakukan upaya isolasi wilayah dengan menutup akses keluar masuk masyarakat Kota Samarinda dari dalam dan luar daerah.

Mari kita fokus melakukan penanganan pada pasien yang sedang dirawat dan telah dinyatakan positif Covid-19 maupun Pasien Dengan Pengawasan (PDP).

Harapan kami isolasi wilayah hanya menutup akses keluar masuk masyarakat Kota Samarinda, tanpa menghalangi pasokan logistik, kesehatan, pangan dan barang - barang kebutuhan masyarakat Samarinda, upaya ini sekaligus tidak menghentikan perekonomian melalui sektor perdagangan, transportasi, jasa, UMKM, hingga sektor Informal lainnya.

Sejauh ini korban positif Covid-19 di Kota Samarinda masih tergolong rendah dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia.

Walaupun masih tergolong rendah seharusnya kita mampu bersama - sama masyarakat bersinergi menjaga kota kita tercinta agar terhindar dari kondisi terburuk dari pandemi ini.

Melalui kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, kita yakin dan percaya bahwa Covid-19 masih mampu dikendalikan di Kota Samarinda.

Sudah saatnya kita berkolaborasi bersama antara Pemerintah Kota Samarinda, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Samarinda dan seluruh tenaga medis sebagai garda terdepan penanggulangan COVID-19. 

Melalui harapan yang besar dan sinergitas yang maksimal serta kepercayaan yang luar biasa oleh masyarakat terhadap pemerintahnya, maka bukan hal yang mustahil dengan target 30 hari ke depan Kota Tepian bisa bersih dan terbebas dari Covid-19. (*) 

Redaksi Diksi.co menerima tulisan opini. Tulisan bisa dikirimkan ke alamat email : diksidotcomedia@gmail.com

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews