Sabtu, 23 November 2024

Ongkos Smart City di Paser Tidak Sedikit, Komisi I DPRD Sebut Perlu Penggalangan Pihak Ketiga 

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 19 Oktober 2021 16:17

Anggota Komisi I DPRD Paser, Hamran/ IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser sedang membangun kotanya berwawasan Smart City atau Kota Cerdas

Kendati masih berupa wacana, Bupati Paser dan Wabupnya Fahmi Fadli dan Sarifah Masitah terus mendorong Smart City itu terlaksana, dengan pelbagai perencanaan dan aksi nyata. Salah satunya membentuk Dewan Smart City

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Paser, Hamran mengatakan Smart City itu sebenarnya sudah lama di wacanakan dan direncanakan pada era kepala daerah sebelumnya. 

Dan diketahui, saat ini konsep Smart City itu kembali digaungkan. 

"Bupati sekarang memunculkan kembali wacana itu. Sebagai bagian dari penyelenggara pemda kami mendukung saja.  Sebab program ini mesti berjalan, siapapun bupatinya," ujar Hamran, Selasa (19/10/2020). 

Ditambah Hamran lagi, sebelumnya terkait konsep Smart City, anggota DPRD Paser pernah melakukan study banding ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

"Rencana untuk membangun Smart City di Paser itu sudah ada," imbuhnya. 

Dengan begitu kata dia lagi, baik sarana dan prasarana serta sumber daya manusia wajib selaras dibangun. 

"Saya rasa IPM (Indek Pembangunan Manusia) itu salah satu indikator. Dari 7 komponen kalau bisa lebih 8 maka bisa dikatakan berhasil sdm Paser," paparnya. 

Untuk itu ia menegaskan, sepanjang untuk kepentingan daerah maka wakil rakyat di Paser bakal setuju. 

Disinggung soal adanya hadangan  lokasi smart city sebelumnya dimana titik lokasi menjadi cagar alam. Menurut Hamran perlu adanya koordinasi vertikal ke atas.

"Titik atau lokasi ini penting dan utama. Tempatnya yang direncanakan tidak tumpang tindih. Kalau pun berdiri di cagar alam harus dikomunikasikan ke pemerintah pusat terutama kementrian lingkungan hidup dan kehutanan," terangnya. 

Kendati demikian, menurut Hamran lagi pada dasarnya dimanapun titiknya ia tetap mendukung sejauh pembiayaan Smart City diperhatian. 

"Perlu ada kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal pembiayaan. Berapa tahun dibangun dan sistemnya itu sangat perlu. Jadi kami setuju dan mendukung," tegas dia lagi. 

Menurutnya masalah teknis seperti zona area, status lahan dab biayanya harus jelas. Sebab kata Hamran tidak mudah membangun kota yang berwawasan Smart City

"Ini masih wacana, harus ketemu dulu kita soal biayanya. Karena anggaran kan dibahas ke kita. Lokasi kota cerdas harus bebas dari masalah, jangan sampai nanti ada kerugian negara," pungkasnya. (advertorial) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews