Sabtu, 23 November 2024

Niat Jaga Pompa Air Kapal, 1 ABK Diduga Tenggelam di Sungai Mahakam

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Kamis, 21 Mei 2020 10:9

Dermaga kapal tempat Erwin terakhir terlihat sebelum dikabarkan tenggelam di Sungai Mahakam./Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Menjelang hari raya Idulfitri yang biasa disambut sukacita oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, rupanya tak dialami oleh warga di Jalan Pangeran Bendahara, RT 6, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, Kamis (21/5/2020) siang.

Ina (37) terlihat terus menitikan air matanya sembari meneriakan nama Erwin (40) kakaknya di sekitar dermaga tambat kapal jenis klotok pengangkut batu bara tak jauh dari tempatnya bermukim. Kakaknya dikabarkan tenggelam di Sungai Mahakam pada Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 23.00 Wita.

Ketika itu, hujan baru saja reda sekitar pukul 15.00 Wita. Ibu rumah tangga (IRT) itu datang ditemani Muksin (40), suaminya yang juga merupakan teman kerja Erwin.

Ibu satu anak itu gelisah, lantaran Erwin tiba-tiba lenyap dan tak menunjukan batang hidungnya hingga sore tadi. Erwin sendiri diketahui merupakan seorang perantau asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu menghilang saat berada di klotok batu bara tempatnya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Dugaan Erwin tercebur ke Sungai Mahakam semakin menguat karena sejumlah barang berharga miliknya masih lengkap di dalam kapal.

"Dia (Erwin) sempat naik (ke rumah), kemudian turun lagi ke kapal, katanya mau menjaga air yang masuk ke kapal," ucap Muksin.

Ketika itu, Muksin tetap tinggal di rumah. Dia tak ikut pergi kembali ke kapal dengan Erwin, yang kala itu mengenakan kaus singlet hitam dan kain sarung.

"Air yang masuk ke kapal memang harus dijaga, karena kalau tidak kapal bisa tenggelam," ujar Muksin.

Pagi harinya, Leo, selaku juragan kapal mendatangi kontrakan Muksin. Leo mencari Erwin yang ternyata tidak ditemukan keberadaannya di kapal tersebut.

"Juragan (Leo) tanya mana Erwin. Saya bilang di kapal jaga air, tapi juragan bilang kalau kapal malah tenggelam," imbuhnya.

Selain pernyataan sang pemilik kapal, dugaan Erwin tercebur juga diperkuat keterangan seorang awak kapal lainnya yang sempat mendengar suara tercebur namun tak melihatnya secara langsung.

"Jadi saksi ini hanya mendengar ada suara tercebur," ucap Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Ipda Wahid saat dijumpai awak media.

Berangkat dari informasi tersebut, jajaran kepolisian dibantu dengan tim SAR dan relawan setempat menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian. Dari radius 50 hingga 100 meter dari titik Erwin diduga tercebur, petugas terus melakukan penyisiran.

"Korban dengan ciri-ciri tinggi sekitar 150 sentimeter, menggunakan kaos singlet hitam dan sarung dan berambut agak pirang," kata Wahid.

"Kami juga masih mendalami keterangan saksi sampai saat ini," sambungnya.

Kondisi curah hujan lebat dan arus sungai yang cukup deras tentu sedikit menghambat upaya pencarian petugas. Namun hingga berita ini diturunkan upaya terus digencarkan, dan apabila belum membuahkan hasil, keesokan harinya petugas akan kembali melakukan penyisirian dengan radius yang lebih luas.

"Tentu akan kami upayakan terus pencariannya dan melakukannya secara berkala agar upaya pencarian bisa lebih maksimal," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews