Kamis, 9 Mei 2024

Nakes Penanganan Covid-19 Pas-pasan di RSUD AWS, 10 Pasien Cuma Dirawat 3 Tenaga Medis

Koresponden:
Er Riyadi
Kamis, 18 Februari 2021 9:42

dr David Hariadi Masjhoer, Dirut RSUD AWS Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Fasilitas perawatan pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie nyaris penuh beberapa waktu lalu.

Namun saat ini kondisi fasilitas sudah mulai lenggang, seiring dengan menurunnya jumlah pasien Covid-19 setiap harinya.

dr David Hariadi Masjhoer, Dirut RSUD AWS Samarinda menyatakan pekan lalu pasien cukup tinggi masuk ke UGD RSUD AWS, yakni berkisar 8-10 pasien per hari. Namun, dalam dua hari ini menurun jauh, yakni antara 1-2 pasien.

RSUD AWS Samarinda melakukan penambahan ruang perawatan pasien Covid-19, guna mengantisipasi lonjakan kasus.

Untuk itu, tenaga medis baru juga mesti dilakukan. dr David, mengungkap jumlah nakes yang bertugas akan menyesuaikan jumlah tempat tidur.

"Nakes bukan kurang. Tapi kalau mau nambah tempat tidur. Maka kami perlu tambah nakes. Jadi disesuaikan nakes dan tempat tidur," kata dr David, Kamis (18/2/2021).

Rencana penambahan tenaga medis berupa perawat dan dokter spesialis telah disetujui Kementerian Kesehatan RI. Menurut dr David, saat ini telah dilakukan seleksi nakes yang akan bertugas di RSUD AWS.

Rencananya pada bulan Maret, ditarget telah ada dokter yang bertugas melakukan penanganan pasien Covid-19.

"Sudah disetujui. Sekarang proses seleksi, terutama perawat dan dokter spesialis. Rencananya bulan Maret ada dokter yang bisa digunakan Covid-19," jelasnya.

Untuk hitungan kebutuhan nakes di AWS, pihaknya membutuhkan 100 nakes baru. Namun, dengan adanya penurunan kasus bertahap di Kaltim. Pihak RSUD berharap ada penambahan minimal 50 nakes baru.

"Kalau kita menghitung perlu 100 nakes. Tapi karena ada penurunan. Separuh aja dulu," tegasnya.

Pola perawatan saat ini di RSUD AWS Samarinda, untuk 10 pasien Covid-19 hanya ditangani oleh 2-3 perawat. Padahal idealnya, 10 pasien dirawat oleh 6-7 nakes.

"Kalau 10 pasien, minimal 6-7 perawat. Pakai hazmat 8 jam gak kuat, jadi 4 jam ada pergantian tim medis, dibagi menjadi dua tim," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews