DIKSI.CO, SAMARINDA - Penemuan pria tanpa nyawa terjadi di Jalan Raudah Lima, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (19/7/2020) pukul 13.15 Wita.
Seorang penghuni kos ditemukan meninggal dengan mulut dan hidungnya berbusa.
Pria yang diketahui bernama Adi Achmad (32) warga Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini telah menjadi penghuni rumah kos tersebut sejak 2017 silam.
Sebelum ditemukan tewas dengan mulut dan hidung berbusa, sehari sebelumnya Adi terlihat dengan kondisi sehat tanpa keluhan apapun.
"Kemarin itu masih makan bareng, kebetulan kan di depan rumah sini di pake buat acaraan. Habis makan dia (Adi) sempat jalan gitu pake motor. Pas malam sudah di kamar aja," ungkap Supardi (65) pemilik rumah kos saat dijumpai awak media, siang tadi.
Meski terakhir tanpa keluhan, lanjutnya, Adi memang mengidap penyakit leukimia atau kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih sejak April silam.
Ironisnya lagi, sejak Kota Tepian diterpa wabah pandemik Covid-19, Adi yang merupakan karyawan Bigmall mendapatkan pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Sejak saat itu, Adi sangat kewalahan memenuhi kebutuhan hariannya. Bahkan untuk membayar kosnya, ia harus meminta kiriman dari kampung halaman.
"Rencananya bulan ini dia mau pulang kampung. Katanya sih ada kakaknya di sini (Samarinda) tapi kami engga pernah tau yang mana," kata Supardi seraya merapal ingatannya.
"Saya sudah bilang, kalau mau pulang gapapa pulang aja. Jangan pikirkan bayaran kos, yang penting dia bisa pulang. Saya engga tega juga liat kondisinya susah gitu," sambungnya.
Bahkan, sejak seminggu terakhir Adi diketahui untuk makan saja sangat kesulitan. Tak sungkan ia kerap meminta makan kepada pemilik kos.
Meski hanya berupa nasi putih dengan lauk telur goreng.
Terakhir, pada siang tadi, istri Supardi mengetok pintu kamar Adi dengan niat ingin memberi makanan.
Namun tak ada jawaban, hingga akhrinya istri Supardi membuka pintu dengan kunci serep.
Begitu dibuka, betapa terkejutnya ia melihat Adi dengan kondisi mulut dan hidung berbusa.
"Pas istri panggil dan saya liat udah engga gerak badannya, jadi sama pak RT saya disuruh lapor ke polisi. Saya juga ga berani dekat waktu itu karena kondisi sekarang juga lagi pandemik," bebernya.
Setelah melaporkan kejadian tersebut jajaran Polsek Samarinda Ulu bersama Inafis Polresta Samarinda dan sejumlah relawan bergegas ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, tim segera melakukan evakuasi sesuai aturan protokol kesehatan.
"Jenazah saat ini sudah kami bawa ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum awal memastikan penyebab buih di mulut korban," ungkap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan.
Pemeriksaan sementara, pihak kepolisian belum menemukan adanya indikasi tindak kekerasan pada jenazah korban.
Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel dan beberapa botol obat-obatan yang diduga kerap dikonsumsi korban untuk meredakan penyakitnya.
"Selain itu keterangn lapangan juga mengatakan korban ini memiliki penyakit leukimia. Pihak keluarga juga sudah kami hubungi, jadi tinggal menunggu hasil visum keluar," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)