DIKSI.CO, SAMARINDA - Keramaian di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) kembali terjadi pada Jumat (17/7/2020) pukul 09.00 Wita pagi tadi di Jalan Dr Soetomo, Gang Nibung, Kecamatan Samarinda Ulu.
Namun kerumunan warga kali ini terjadi bukan karena dilanjutkannya aksi pembongkaran rumah.
Usut punya usut, kerumunan warga dikarenakan adanya penemuan mayat laki-laki tanpa identitas yang mengapung di aliran SKM.
Menurut keterangan warga sekitar bernama Fitri Apri (35) dan Agit (17) yang tengah sibuk membenahi puing rumah mereka, pagi tadi tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan warga lainnya.
Saat menengok dari balik dinding kayu, hanya bagian kepala jasad saja yang terlihat. Bagian leher hingga ujung kaki masih terendam.
"Ada ibu-ibu teriak, ketika saya lihat ke sungai cuma kepala saja yang timbul," kata Fitri Apri.
Melihat jasad terhanyut bebas. Fitri dibantu Agit berinisiatif menarik jasad ke tepi sungai.
"Larut dari jembatan situ, dari pada larut jauh, mending kami tolong kami berenang dan tarik ke samping," timpal Agit sambil menunjuk jembatan kayu tempat awal melihat jasad.
Penemuan jasad tersebut pun memancing perhatian warga sekitar. Termasuk para pengendara yang melintas.
Saat diperiksa petugas kepolisian dan relawan, tak ada kartu identitas yang ditemukan di balik setelan berwarna hitam yang dikenakan jenazah itu.
Hanya ada secarik kertas basah tanpa ada keterangan identitas.
Hasmuddin (51), Ketua RT 28, Sidodadi pun tak mengenal jasad yang ditemukan tersebut. Pria yang ditemukan terbujur kaki itu bukan merupakan warganya.
"Bukan orang sini, asing juga wajahnya," singkatnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan mengatakan saat ini pihaknya belum mengetahui identitas korban.
Saat ditemukan korban mengenakan pakaian baju kaos serta celana jeans warna hitam, bertubuh kurus tinggi, rambut pendek lurus, berjenis kelamin laki-laki.
"Kami tidak menemukan satupun identitasnya, tetapi dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," terangnya.
Dan saat ini korban telah dievakuasi ke RSUD Abdoel Wahab Sjahranie untuk dilakukan identifiasi serta visum.
"Saat ini sudah dievakuasi oleh petugas dari tim relawan Inafis Polresta Samarinda," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)