Kematian sang jenderal menimbulkan kemarahan Teheran, di mana mereka melancarkan serangan balasan yang menyasar dua pangkalan AS di Irak. Pada Februari,
Teheran juga memberikan hukuman mati bagi Amir Rahimpiour, yang dituduh menjual informasi program nuklir mereka ke AS.
Kemudian pada Desember 2019, mereka mengumumkan sudah menahan delapan orang yang dianggap berhubungan dengan intelijen AS.
Kedelapan orang itu dituding bertanggung jawab dalam unjuk rasa di jalan yang pecah November 2019, dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar.
Kemudian pada Juli 2019, Iran mengklaim sudah mengungkap lingkaran mata-mata di CIA, dengan menahan 17 orang antara Maret 2018 dan Maret 2019.
Beberap di antara mereka dihukum mati. Namun, Presiden AS Donald Trump kemudian menanggapi dengan menyebut klaim Teheran "sangat salah".(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Akan Eksekusi Mata-mata yang Bantu AS Bunuh Jenderal Qasem Soleimani", https://www.kompas.com/global/read/2020/06/09/170728370/iran-akan-eksekusi-mata-mata-yang-bantu-as-bunuh-jenderal-qasem-soleimani.