Minggu, 19 Mei 2024

Masuk Radar Penanggulangan Banjir, Pemkot Samarinda dan Pedagang Sepakat Pasar Dayak Direlokasi

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Sabtu, 31 Juli 2021 6:21

Andi Harun,Walikota Samarinda/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda terus berbenah mencari formula penanggulangan banjir di Kota Samarinda.

Salah satu lokasi yang masuk dalam radar program penanggulangan banjir yakni pasar Dayak yang berada di Jalan PM Noor, Sempaja Selatan, Samarinda Utara.

Rencana relokasi telah disiapkan Pemkot Samarinda. Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan, pemindahan pasar Dayak itu berkenaan dengan optimalisasi penanganan banjir di Samarinda. Khusunya di titik simpang tiga Jalan DI Pandjaitan. 

"Saat ini mekanisme pengadaan tanahnya, kemudian review desain, analisa lalu lintas, serta anggarannya masih dibahas dalam perencanaan," ungkap Andi Harun, Jumat (30/7/2021).

Ia menyebut, untuk pengadaan lahan rencananya akan dialokasikan pada APBD Perubahan 2021 dan fisiknya pada tahun 2022. Kemudian, saat ini estimasi anggaran masih dalam pembahasan.

Pedagang pasar Dayak pun sebut Andi Harun menyambut baik wacana relokasi ini. Rencana ini disambut baik pula oleh pedagang pasar subuh.

"Tapi bukan cuma pedagang dari pasar Dayak saja. Tempat relokasi nantinya juga untuk pedagang dari pasar Subuh. Jadi satu solusi untuk dua masalah," bebernya. 

Diketahui, saat ini lokasi pasar Dayak berada tepat di atas drainase dan rentan terjadi masalah sosial untuk melakukan penanganan banjir. 

Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak Kaltim (DADKT) Martinus Usat menyatakan pihaknya turut berharap relokasi segera dilakukan. 

Ia mengakui, saat ini pasar Dayak yang berada di atas drainase itu kurang sesuai dengan peraturan yang ada. Namun, karena persoalan ekonomi, apalagi menyangkut hajat hidup orang banyak, pihaknya turut berpartisipasi dalam masalah ini. 

"Makanya sudah ada upaya-upaya dari pihak dinas terkait untuk memperjuangkan agar Pasar Dayak nanti dapat terbangun. Demi menunjang ekonomi kerakyatan Kota Samarinda sekaligus visi dan misi wali kota," ucap Martinus. 

Menurutnya, selama ini pemerintah sudah memberikan kelonggaran pada masyarakat supaya ekonomi kerakyatan ini bisa di topang. Ia pun menyampaikan terimakasih karena pemkot memantau proses pembangunan 

"Karena lahan itu milik masyarakat ada ganti rugi juga. Dan pergantian nanti melalui prosedur pembebasan lahan yang ditentukan pemerintah dan masyarakat. Agar tidak ada masalah hukumnya di kemudian hari," papar Martinus. 

Dibeberkannya, lahan relokasi yang ada sekarang sebesar 35 m x 50 m di Jalan PM Nor berada tak jauh dari Pasar Dayak sendiri. Ada pun harus membebaskan lahan sedikit terkait dengan fasilitas jalannya namun tak banyak. 

"Ya sesuai dengan perencanaan PUPR, sudah ada keluar. Mungkin ada revisi dalam beberapa minggu ke depan, itu 20 meter kali 40 meter. Lebih kecil, karena status tanah sebelumnya belum sekaligus tempat parkir," tambahnya. 

Sementara itu, jika kapasitas bangunan pada lahan ganti baru pasar Dayak dan Subuh itu memang mencukupi, maka bangunan hanya akan berlantai satu. Namun jika tidak, maka akan dipertimbangkan untuk bangunan dua lantai. 

"Yang jelas kalau memenuhi untuk lantai satu dan semua terakomodir disitu baik Pasar Dayak dan Pasar Subuh, di bangun sesuai dengan kondisi keuangan lah ya," terangnya. 

Martinus mengatakan, pedagang pasar Dayak yang aktif setiap hari di lokasi saat ini berjumlah sekitar 30-an. Namun yang mendaftar ada 70-an. 

"Sementara yang belum kami tanya di Pasar Subuh ada berapa. Belum tahu berapa jumlahnya. Nanti di koordinasikan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews