Bahkan, artis ibu kota yang berkesempatan ke Samarinda, kerap disuguhi Lemang, masakannya.
"Banyak artis yang beli dulu, tapi saya lupa namanya. Kadang dikasih tahu aja kalau itu artis," ceritanya dibumbui ketawa kecil.
Mantan Gubernur Kaltim, HM Ardans, adalah langganan Fatimah. Tidak hanya membeli untuk makan peribadi Gubernur Kaltim tahun 1988-1998 itu bahkan sering memesan Lemang dengan jumlah besar bila ada acara kedinasan ataupun rapat.
"Pak Ardan, kalau ada acara atau rapat pesan dulu dia. Telor 300 biji sama, Lemang 60an batang," kisahnya.
Sempat Hendak Direlokasi
Tidak selalu mulus. Fatimah bersama seluruh penjual Lemang sempat akan direlokasi oleh Pemkot Samarinda. Alasannya sebagai langkah penataan kota.
Padahal lokasi berjualan itu telah ditempatinya sejak zaman penjajahan Jepang.
"Handak dipindah ke Stadion Segiri dulu. Tapi kami enggak mau. Kalau dipindah nanti orang gak tahu. Dari jaman dulu zaman Jepang kami sudah berjualan di sini," turur Fatimah.
Layak kiranya lokasi berjualan Lemang khas Samarinda ini menjadi situs tidak hanya pariwisata kuliner juga jadi situs sejarah.
Sebuah saksi bagaimana Samarinda berkembang, dari masa ke masa.
Fatimah berharap Pemkot Samarinda maupun Pemprov Kaltim, dapat membantu menghadirkan tempat berjualan lebih layak.
Meyulap Jalan Sebatik menjadi pusat jajanan Lemang.
"Dibuatkan tempat yang lebih layak, meski tidak dipindah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)