Jumat, 22 November 2024

Lebih dari Setengah Triliun Tingkatkan Kelas Jalan di Paser, Komisi III DPRD Mendukung dan Awasi Ketat Belanja 

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 2 Desember 2021 13:53

Ketua Komisi III DPRD Paser, Edwin Santoso/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkab Paser dan DPRD telah menyepakati Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022, Senin (29/11/2021) kemarin. 

Dari total APBD Rp 2,7 triliun lebih itu, sebanyak Rp 600 miliar yang berasal dari pinjaman Bank BPD Kaltimtara dialokasikan sepenuhnya, untuk meningkatkan kelas jalan menggunakan beton cor. 

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Paser, Edwin Santoso saat ditemui awak media di ruangan kerjanya. 

"APBD Murni 2022 Paser sudah ditetapkan. Untuk pembangunan infrastruktur khusus jalan saja juga sudah disahkan. Jadi pembangunan tahun depan kami tetap berkomitmen untuk mengawasi terutama peminjaman dana sekitar Rp 600 miliar," tutur Edwin sapaannya, Kamis (2/12/2021). 

Kendati begitu, dana setengah triliun lebih itu masih dikonsultasikan Kementerian dalam negeri (Kemendagri) untuk mendapat rekomendasi. 

Anggaran tersebut berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat dengan daerah berjuluk bumi daya taka. 

"Karena daerah di pinggiran Kabupaten Paser masih ada desa yang terisolir. Pandemi Covid - 19 banyak dipangkas untuk Refocusing, kami sangat setuju pinjaman ke Bank BPD Kaltimtara dan kami akan mengawasi semaksimal mungkin," imbuh Edwin lagi. 

Politisi partai PKB itu menambahkan, pengawalan perlu dilakukan sedari proses mendapatkan rekommendasi dan pengawasan ketika pinjaman itu terealisasi. 

"Ini anggaran sangat besar dan kami harus bekerja maksimal. Segmen infrastruktur jalan ini harus dapat perhatian lebih. Puluhan tahun jalan di Paser ini minim perhatian. Sudah saatnya tahun depan (2022) masyarakat Paser mendapatkan keinginannya," tambahnya.

Sebagai pintu masuk IKN di wilayah Selatan Kaltim, peningkatan kelas jalan 100 persen dikhususkan untuk infrastruktur jalan. 

Jalan - jalan tersebut sebagaimana pula dijelaskan Edwin telah berstatus milik Kabupaten Paser sehingga 

Ia meyakini pinjaman itu bisa disetujui sepenuhnya. Pun jika tidak tanggungan piutang itu disetujui tidak sampai dibawah Rp 400 miliar. 

"Ada tim khusus dari pemerintah untuk menghitung di lapangan. Jadi kami sangat yakin usulan pemkab Paser bisa disetujui,' ungkapnya. 

Biaya rigit itu untuk 10 kecamatan dan ada 11 segmen paket pekerjaan. 

Sebaga contoh adalah beberapa titik  seperti jalan menuju gunung boga tanpa melalui jalan perusahaan kebun sawit  dan hauling tambang batu bara. 

Selain untuk mempermudah mobilisasi kegiatan warga, jalan tersebut juga untuk meningkatkan membuka potensi investasi Paser secara jangka panjang. 

"Pastinya berimbas pada pendapatan daerah. Kalau akses jalan baik, ekonomi petani dan nelayan juga akan terbantu. Sekarang ini warga Batu Engau sampai Tanjung Aru terisolir. Untuk jual hasil alam dan tangkapan ikan harus lewat laut jadinya. Kalau lewat darat kan bisa lebih mudah, bahkan bisa sampai ke luar daerah" bebernya. 

Program pembangunan ini pula adalah melanjutkan proyek sebelumnya, karena memiliki azaz manfaat yang besar. 

"Sekarang memang pemkab belanja, tapi nanti di tahun berikutnya pemkab bisa memungut hasilnya melalui PAD," terang Edwin dengan optimis. 

Program pembangunan infrastruktur jalan itu juga menjadi visi misi prioritas Bupati dan Wakil Bupati, Fahmi Fadli dan Syarifah Masitah Assegaf. (advertorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews