Diakui Wali Kota Rahmad Mas'ud, selama ini memang tidak menonjolkan dirinya dalam program-program tersebut, dan lebih memilih yang lebih di depan itu adalah Pemkotnya. Ia selalu menghindari publikasi yang menonjolkan dirinya.
“Saya dikritik juga, kenapa jarang tampil, misalnya saat mengunjungi proyek pembangunan? Itu katanya harus diekspos. Saya diminta untuk muncul dan dipublikasi,” ujar Wali Kota.
Ia kerap turun ke lapangan, bahkan tengah malam, untuk melihat dari dekat perkembangan pengerjaan proyek pembangunan. Namun ia menghindari pemberitaan.
“Ya, sekarang saya sudah mulai ada di pemberitaan Humas, Diskominfo, media-media mainstream. Karena memang masyarakat menginginkan publikasi itu. Saya ikut saran agar kegiatan saya diekspos,” katanya.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Brand Politika Eko Satiya Hushada, menjelaskan hasil survei yang pernah dilakukan akhir Juni 2022 lalu. Hal ini ia sampaikan terkait dengan Walikota Rahmad Mas’ud yang ‘berlari kencang’ sejak ia dilantik.
“Hasil dari lari kencangnya Pak Walikota itu tergambar di temuan survei opini publik yang kami lakukan Juni 2022 lalu. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pak Rahmad Mas’ud sebagai walikota, itu mencapai angka 85,4%. Ini tingkat kepuasan yang sangat besar menurut kami. Survei itu dilaksanakan satu tahun sejak beliau dilantik. Artinya, baru satu tahun bekerja, warga sudah puas,” kata Eko.
Terhadap kritik yang belakangan ini muncul , kata Eko, adalah hal wajar. Namun kritik itu menurut Eko, bukan karena ketidaksukaan warga terhadap Walikota.