Lebih lanjut, Rusmadi mengingatkan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam pemilu.
“Pemilu ini bukan hanya sebuah acara lima tahunan. Tahun ini, untuk pertama kalinya, pemilu di tanah air disinkronkan antara pemilihan presiden, gubernur, dan bupati/walikota. Ini adalah momentum yang tidak boleh disia-siakan oleh warga, karena partisipasi adalah hak yang wajib digunakan oleh setiap warga negara terutama bagi kota yang ingin maju seluruh masyarakat harus terlibat," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tingkat partisipasi yang masih rendah dan meminta media untuk terus menggencarkan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih mereka.
Ia menjelaskan bahwa pada simulasi ini, ada beberapa perubahan signifikan yang diperkenalkan untuk memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan lebih baik.
"Salah satunya adalah perubahan tata letak ruang tempat pemungutan suara (TPS). Sebelumnya, saksi dari masing-masing pasangan calon berada di samping petugas, namun kini mereka ditempatkan di belakang untuk memastikan pengawasan yang lebih efektif dan transparan," ucapnya.
Komisioner KPU Samarinda, Arif Rahman, yang saat ini sebagai Plh Ketua KPU Samarinda menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada 2024 dapat dilaksanakan dengan lancar.