DIKSI.CO, SAMARINDA - Peristiwa kecelakaan lalu lintas berujung maut yang menimpa mobil sedan merek Toyota Camry bernomor polisi B 1102 NDY di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Senin (7/2/2022) dini hari tadi masih diselidiki pihak kepolisian Mabes Polri.
Satu di antara dua korban yang tewas pada kecelakaan tersebut, diduga kuat adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Novandi Arya yang merupakan putra Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang.
Untuk diketahui, AKP Novandi Arya terakhir menjabat sebagai Kepala Satuan (Kasat) Polairud Polres Berau sejak Oktober 2021 kemarin.
Hal itu pun dibenarkan, Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono melalui Kasubsi Penmas Iptu Suradi.
"Iya benar yang bersangkutan memang anggota kami di Polres Berau. Jabatannya Kasat Polairud (Polres Berau) dan menjabat di Polres Berau dari bulan Oktober 2021. Jadi sudah hampir empat bulan bertugas di sini," ucap Suradi saat dikonfirmasi, Selasa (8/2/2022).
Lebih jauh diungkapkan Suradi, pada 12 Januari 2022 kemarin AKP Novandi Arya mengajukan surat keberangkatan dinas dalam rangka Diklat ke Polda Kalimantan Timur (Kaltim).
"Jadi yang bersangkutan ini lebih dulu berangkat ke Polda Kaltim pada 11 Januari untuk menghadiri Diklat di Jakarta pada 12 Januari. Sedangkan untuk keberangkatan (Diklat) ke Jakarta itu yang yang mengeluarkan suratnya dari Polda," beber Suradi.
Ketika disinggung lebih jauh apakah salah satu korban merupakan AKP Novandi Arya, Suradi mengaku juga belum mendapatkan kebenaran kabar tersebut.
Sebab baru hari ini, dirinya juga menerima informasi kecelakaan maut di Pasar Senen, Jakarta Pusat yang mana korbannya diduga kuat merupakan salah satu perwira Polres Berau itu.
"Saya juga baru dapat kabar dari teman-teman, untuk kepastian (identitas) tunggu tes DNA dulu begitu juga dengan penyebab kecelakaannya, kita tunggu dulu dari Polda Metro Jaya," tandasnya.
Untuk diketahui, dikutip dari poskota.co.id, Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya, Kompol Arga Dija Putra menjelaskan, kecelakaan diduga terjadi saat pengemudi mobil sedan berkelir hitam itu memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi, sehingga membuat mobil yang ia kemudikan hilang kendali.
"Dari hasil dari anggota di lapangan mobil tersebut melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dan turun dari fly over Senen hingga kemudian menabrak separator Busway dan terjadilah percikan api yang membakar mobil Camry tersebut," ujar Arga di Polda Metro Jaya, Senin (7/2/2022).
Namun, terkait dengan berapa rincian kecepatan yang dipacu oleh si pengemudi mobil sedan nahas tersebut, Arga tidak mengatakannya karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Itu masih dalam tahap penyelidikan. Kami akan himpun lebih banyak informasi dari keterangan saksi dan anggota di lapangan," katanya.
Selain itu, papar dia, identitas korban juga belum dapat diungkapkan kepada awak media, sebab polisi akan melakukan uji tes DNA untuk melengkapi penyelidikan.
"Untuk identitas kedua korban masih dalam penyelidikan. Untuk saat ini belum masih penyelidikan nantinya akan kami lakukan uji tes DNA terlebih dahulu," terang dia.
"Jenazah kedua korban rencananya akan dibawa ke RS. Polri dari RSCM guna dilakukan uji tes DNA," sambungnya.
"Untuk barang bukti di TKP, pertama itu kendaraan, kemudian ada kartu ATM dan kartu berobat yang ditemukan di mobil itu. Identitas dalam kartu berobat ditemukan salah seorang dengan inisial F dengan jenis kelamin perempuan, namun kami masih akan lakukan penyelidikan," tukas dia.
Lebih lanjut, Arga mengungkapkan, bahwa di TKP sama sekali tidak ditemukan adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari kedua korban.
"Terkait penyebab tewasnya dua korban itu apakah tewas karena terbakar atau karena benturan itu, saat ini masih dalam tahap penyelidikan," tutup dia. (tim redaksi)