DIKSI.CO, SAMARINDA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jadi sorotan anggota DPRD Kaltim. Khususnya Komisi II di bidang keuangan dan perekonomian.
Dalam waktu dekat, disampaikan Nidya Listiyono, Komisi II DPRD Kaltim akan mengatur jadwal pertemuan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk membahas potensi PAD kedepan.
“Besok atau lusa, kami sudah berkoordinasi untuk memanggil pemerintah terkait potensi PAD yang mungkin kita bisa maksimalisasi. Kalau sekarang saya belum berani bicara banyak,” ujarnya pada awak media, Selasa (6/10/2020).
Rencana pembahasan ini, kata Tio sapaan karib anggota Fraksi Golkar ini senada dengan apa yang disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang.
"Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang akan melakukan pembahasan potensi PAD tersebut, yang mana ruang lingkup kerjanya berhubungan dengan potensi-potensi daerah, baik itu potensi perkebunan, perikananan, pajak kendaraan dan lain sebagainya," jelasnya.
Sambung Tio, beberapa agenda telah disusun, termasuk jadwal pembahasan untuk memanggil OPD-OPD terkait.
"Diantaranya Bapenda. Kita tunggu kepastiannya, bisa hadir dalam hal ini dari Bapenda, utamannya ibu Ismi dan OPD terkait,” ucapnya.
Kehadiran Bapenda dinilai perlu untuk dapat memberi keterangan dan laporan langsung terkait optimal dan tidak optimal hasil retribusi pajak kendaraan.
Sebab, Pemprov Kaltim telah membuat program-program menarik untuk pajak kendaraan yakni dengan memberikan diskon khusus untuk pajak kendaraan bermotor dengan masa pajak jatuh tempo 1 sampai 5 bulan. Tak tanggung-tanggung, pembebasan sanksi administrasi denda dan bunga hingga melakukan pemutihan pajak kendaraan telah diberikan.
“Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan terkait pemutihan kendaraan bahkan kalau balik nama kendaraan free. Tapi angka terakhir belum final, mungkin sebelum pengetokan kita akan minta data terbarunya, data yang update," katanya.
"Saya pikir sistem informasi mereka hari ini lebih relevan, lebih cangih dan bisa lihat realtime. Mereka bisa lihat hari ini dari pendataannya bisa langsung dibuka, termasuk OPD lain mereka sudah pakai real time. Hari ini saya tidak pakai angka karena itu by data, karena kalau saya tidak ada data saya tidak mau bicara. Besok kita lihat seperti apa, karena informasi dari Whatshap ini baru masuk ke saya, informasinya akan memanggil OPD terkait untuk maksimalisasi PAD,” tutupnya. (tim redaksi Diksi)