DIKSI.CO, SAMARINDA - PT Bayan Resources, mengklarifikasi terkait pemberian bantuan Datu Low Tuck Kwong, sebesar Rp200 miliar kepada tiga universitas di Pulau Jawa.
Syahbudin Noor, Humas PT Bayan Resources, menjelaskan bantuan yang diberikan Pendiri PT Bayan Resources kepada Universitas Indonesia, ITP, dan UGM, bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Menurutnya bantuan itu diberikan dari pribadi Datu Low Tuck Kwong.
"Pada prinsipnya, bantuan yang diberikan merupakan bantuan secara pribadi," kata Syahbudin Noor, saat pers rilis, Jumat (13/5/2022).
"Adapun tanggung jawab perusahaan PT Bayan berkaitan dengan CSR, itu kami harus melaksanakan sesuai dengan RKB," lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan, Ricardo Simanjuntak, Condev Bayan Group Tabang Project, mengungkap Datu Low Tuck Kwong, menjalankan usaha tidak hanya di Kaltim, namun juga di luar Kaltim, bahkan luar negeri.
"Itu dana pribadi, bukan dari CSR. Datu dalam menjalankan usahanya tidak cuma di Kaltim, ada di luar Kaltim bahkan ada di luar negeri," paparnya.
Terkait CSR perusahan, dirinya menegaskan beberapa program telah dijalankan dalam ring 1 dan ring 2 daerah.
Ricardo mengungkap beberapa program CSR yang saat ini berjalan.
Dalam waktu dekat, PT Bayan Resources, akan membangun SMK Peternakan Terpadu di Tabang, Kukar.
"Kami harapkan dengan adanya SMK terpadu, masyarkat bisa lebih mandiri," jelasnya.
Pembangunan jalan warga di Tabang. Selain pembangunan jalan tambang, juga dibuat jalur khusus warga sepanjang 84 km, menghubungkan Kutai Barat dan Muara Pahu.
"Jalan terpisah dengan jalan tambang, kanan tambang sisi kiri jalan umum untuk warga. Jalan 2023 rampung," tegasnya.
Selain itu, PT Tabang Resources juga menjalankan program beasiswa kepada 74 mahasiswa di Kaltim.
Diberitakan sebelumnya, Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, menyinggung terkait adanya kabar pendiri perusahaan tambang ternama di Kaltim, beri bantuan CSR Rp200 miliar ke tiga kampus ternama di Pulau Jawa.
Bantuan CSR itu diberikan kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (Rp50 miliar), Institut Teknologi Bandung (Rp100 miliar), dan Universitas Indonesia (Rp50 miliar).
Hadi pun menyayangkan pemberian bantuan tersebut. Ia pun menyinggung bantuan yang diberikan ke Universitas Mulawarman.
"Ini nyata depan mata. Mereka beri bantuan Rp100 miliar untuk ITB, Rp50 miliar untuk UGM, Rp50 miliar untuk UI. Unmul mana kok tidak ada," ungkap Hadi, Rabu (11/5/2022) lalu. (tim redaksi Diksi)