Arie mengaku tak bisa berkata banyak saat melihat kondisi mereka. Diketahui Ason tinggal sudah cukup lama di Batam dan harus menghidupi istri dan tujuh orang anak.
"Saya tak bisa beri apa-apa tadi, karena mendadak jadi ada ya tapi sedikit," lanjut Kombes Arie.
Kombes Arie menceritakan, dua dari tujuah anak Ason adalah remaja, mereka semua putus sekolah. Pendidikan terakhir hanya sampai bangku SMP. Pilunya lagi, salah satu anaknya yang terbilang masih kecil adalah penyandang disabilitas.
Menurut Arie, Ason dulunya adalah seorang pekerja serabutan di bengkel las. Namun karena fisik yang semakin lemah, dia sering sakit-sakitan, dan menderita muntah darah.
Istri Buruh Cuci
Penderitaan Ason menjadi lebih berat seiring pandemi Covid-19. Tidak ada yang mau mempekerjakannya saat ini. Sehingga terpaksa di rumah saja dan tidak ada pemasukan untuk makan sehari-hari.