Minggu, 19 Mei 2024

Ketua Komisi II DPRD Paser Pastikan Pemkab Tahun 2022 Benahi Museum Sadurengas 

Koresponden:
diksi redaksi
Senin, 29 November 2021 7:30

Museum Sadurengas di Kabupaten Paser/ IST

DIKSI.CO, TANA GROGOT - Keberagaman budaya di Indonesia tak pernah habis untuk dipelajari. 

Sebagaimana kata salah satu pendiri bangsa Indonesia, Soekarno. Penting generasi muda mengenali sejarahnya sendiri. Kata - kata pamungkasnya adalah JAS Merah yakni, jangan pernah sekali - kali melupakan sejarah. 

Karena kemajuan masyarakat saat ini, tidak terlepas dari tindakan - tindakan kecil generasi terdahulu. 

Sebelum negara RI terbentuk, terlebih Provinsi Kalimantan Timur saat ini, dahulu tak hanya memiliki satu kerajaan kesohor bernama Kutai Kartanegara Ing Martadipura saja. 

Namun masih ada kerajaan lainnya seperti kerajaan Berau dan terlebih, Kesultanan Paser pada tahun pada tahun 1516 terletak di tepi sungai Kandilo, Paser Belengkong, Jalan Keraton. 

Untuk melestarikan peninggalan kesultanan Paser itu, Pemkab melalui Bupatinya Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Sarifah Masitah Assegaf mendorong destinasi wisata kembali mendapat perhatian. 

Hal itu dijelaskan Ketua Komisi II DPRD Paser, Ikhwan Antasari saat awak media, Jum'at kemarin. 

"Tahun 2022, seluruh wisata potensial di paser akan di buka dan dibenahi semua. Ini membuka peluang secara jangka panjang ekonomi kreatif masyarakat bisa seiring bertumbuh," kata Ikhwan sapaannya saat ditemui di ruangan kerjanya kantor DPRD Paser, Tana Grogot, Jalan Gajah Mada. 

Keraton peninggalan Kerajaan Paser terdapat benda - benda bersejarah, seperti Batu giri, Kayu Lomu yang berumur 300 tahun. 

Terdapat Masjid berbahan kayu dan Makam Raja Paser. Di komplek museum dilengkapi dengan halaman parkir yang luas, gazebo, toilet dan aula pertemuan. 

Selain itu pula terdapat pendopo dan tempat museum kerangka ikan paus dan barang prasejarah. 

Lokasinya berada di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong dengan jarak 5 KM dari kota Tana Grogot. 

Sebagai wisata religi sebut Ikhwan, keraton tersebut selalu ada pengunjung dan pejiarah. Sebab kata politisi Partai Golkar itu, setiap tahunnya saat lebaran datang, ramai masyarakat dari berbagai daerah datang ke lokasi tersebut. 

"Makam alim ulama masa kesultanan Paser juga disemayamkan ada. Jadi tahun depan pembenahan sudah bisa dilakukan," terangnya. 

Akses jalan menuju lokasi dari pantauan media ini beraspal dari Tana Grogot. Walau tak seluruhnya mulus, namun pembenahan itu terlihat berjalan. Jembatan penghubung pun mulai bersolek dengan cat baru. Terdapat ruang terbuka sebagai tempat berkumpul tak jauh dari museum. (advertorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews