Jumat, 22 November 2024

Kesal dengan Pernyataan Tempat Jin Buang Anak, Warga Jalan Diponegoro Samarinda Buat Replika Kuburan Edy Mulyadi

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Kamis, 27 Januari 2022 8:3

FOTO : Replika kuburan Edy Mulyadi di Jalan Diponegoro, RT 11, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, Kalimantan Timur sengaja dibuat sebagi bentuk kekesalan warga Kota Tepian terkait pernyataan 'tempat jin buang anak'/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Gejolak kemarahan masyarakat Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) terus terjadi terkait pernyataan Edy Mulayadi yang kontroversi menyebut Kalimantan tempat 'jin buang anak'beberapa waktu lalu. 

Tak hanya aksi unjuk rasa dan melaporkan  ke pihak kepolisian, pasalnya masyarakat Kota Tepian juga meluapkan kekesalannya dengan membuat replika kuburan Edy Mulyadi di Jalan Diponegoro, tepatnya di RT 11, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota, Kamis (27/1/2022) tadi. 

Dari pantauan media ini, replika kuburan Edy Mulyadi tersebut dibuat dengan ukuran panjang dua meter dan leber satu meter, serta pembuatannya menggunakan bahan material sisa perbaikan jalan.

Meski cukup mengganggu arus lalu lintas, namun replika kuburan ini nyatanya berhasil menyita perhatian para pengendara yang melintas.

Tidak jarang ada yang menepikan kendaraannya untuk sekedar mengabadikan replika kuburan tersebut. Saat dijumpai awak media, Abdul (45) warga sekitar yang turut membuat replika kuburan Edy Mulyadi mengatakan hal itu wajar dilakukan sebab bentuk kekesalan. 

"Aneh saja, dia kan (Edy Mulyadi) orang luar. Ke Kalimantan aja mungkin enggak pernah, kok bisa-bisanya menghina Kaltim," kesal Abdul. 

Selain itu, Abdul juga menjelaskan bahwa replika kuburan tersebut dibuat dari bahan sisa perbaikan jalan yang tidak kunjung dibersihkan oleh pihak terkait.

Sebagai salah seorang warga Kalimantan Timur, Abdul turut berharap agar orang-orang yang menghina atau mengutarakan ujaran kebencian terhadap Benua Etam seperti Edy Mulyadi tidak ada lagi dan terulang kembali. 

"Jangan begitulah. Anda tidak tahu soal Kalimantan, kok bisa menghina suku orang lain. Kita ini tetap satu negara kok," tandas Abdul. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews