DIKSI.CO, TENGGARONG – Tahun 2021 mendatang, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) targetkan rasio elektrifikasi mencapai 95 persen.
Beberapa kawasan terjauh dan terpencil diharap sudah bisa menikmati pasokan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Untuk memenuhi rasio elektrifikasi, Kepala Dinas ESDM Kukar, Slamet, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah berinovasi membuat kajian PLTS Komunal, hingga kemudian membangunnya.
Karena tidak memiliki kewenangan lagi membangun jaringan listrik, hasil kajian itu kemudian ditawarkan kepada pemerintah provinsi maupun kementerian untuk ditindaklanjuti.
“Di tahun 2013 kita buat kajian, dari kajian itu kita tawarkan ke provinsi dan ke pusat, alhamdulillah di tahun 2014 dibangun di Desa Muara Enggelam,” kata Slamet.
PLTS Komunal lainnya juga dibangun di desa terpencil dan terisolir yakni di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana.
“PLTS Komunal itu dibangun berdasarkan kajian kami,” tambahnya.
Hanya saja, PLTS Komunal yang dikelola mandiri oleh pemerintah desa melalui BUMDes-nya terkendala biaya perawatan. Sebab, retribusi yang dibebankan ke warga desa tidak mungkin terlalu mahal. Sehingga mereka butuh bantuan untuk mengganti baterai maupun peralatan panel surya.
“Memang saya akui, operasional PLTS Komunal itu untuk perawatan biayanya sangat tinggi. Untuk BUMDes kami minta ajukan bantuan ke kabupaten ataupun ke provinsi,” katanya.
Beberapa pengajuan sudah disetujui dan mendapatkan respon yang cepat dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Untuk PLTS Komunal terbaik pengelolaannya saat ini, sebut Slamet, dilakukan oleh BUMDes milik Desa Muara Enggelam. Bahkan inovasi pelayanan PLTS Komunal ini meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2020 dan termasuk 5 pemenang Outstanding Achievment inovasi pelayanan publik 2020 dari Kemenpan RB.
“Kami berikan hadiah baterai untuk PLTS atas prestasi itu sebagai wujud apresiasi kami sekaligus membantu BUMDes-nya untuk menambah panel surya,” katanya. (advertorial)