DIKSI.CO, SAMARINDA - Amukan si jago merah kembali melahap pemukiman padat penduduk Kota Tepian. Kejadian tersebut terjadi di Bilangan P Bendahara, RT 07, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang pada Jumat (26/2/2021) pukul 09.15 pagi tadi.
Sedikitnya, 15 hunian warga ludes di lahap kobaran api. Tak hanya itu, harta benda warga seperti empat unit sepeda motor juga diketahui luluh lantah dilahap di jago merah.
Api yang dengan cepat menyebar di bangunan warga bermaterialkan kayu di tepi Sungai Mahakam ini sontak menjadi sorotan. Meski upaya swadaya telah dilakuka, namun warga hanya pasrah melihat hunian mereka porak-poranda.
"Tadi ada yang bilang karena masak. Ada juga yang bilang karena kena bensin. Asal api katanya dari rumah bu Soho," kata Ketua RT 7, Saipul saat dijumpai sore tadi.
Setelah beberapa usai peristiwa kebakaran, lanjut Saipul, sedikitnya ia mendata ada 25 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 103 orang dan 15 bangunan menjadi korbannya.
15 bangunan tersebut, diketahui tiga di antaranya merupakan hunian pribadi dan 12 sisanya berbentuk bangunan bangsal.
"Ada 4 kendaraan roda dua yang ikut terbakar," imbuhnya.
Puluhan jiwa yang menjadi korban kebakaran ini pun tentu kebingungan sebab malam mulai datang. Sebagian di antaranya memilih mengungsi ke rumah keluarga mereka, sedangkan beberap sisanya terpaksa menginap di posko pengungsian.
"Keterangan dari saksi sekitar asal api dari salah satu rumah warga yang ditinggalkan saat memasak," kata Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Made Anwara.
Selain melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat guna menampung para korban, dan mendirikan dapur umum, aparat kepolisian dari Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda sekira pukul 17.30 Wita menyambangi puing kebakaran.
Ditemani aparat polsek setempat, tim Korps Bhayangkara ini langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sekira satu jam bekerja, pihak kepolisian terpantau membungkus sebuah kabel paralel untuk diamati guna memastikan sumber api.
"Untuk penyebab kebakaran masih kami selidiki," pungkas Made. (tim redaksi Diksi)