Kapal tersebut diperkirakan membawa sekitar 300 orang.
"Kehadiran kapal laut, kapal penjaga pantai dan kapal polisi di laut membuat kapal imigran tidak bisa memasuki perairan kami," kata Zubil.
Mereka pada awalnya adalah bagian dari kelompok 269 orang Rohingya yang mendarat di barat laut Malaysia pada hari Senin lalu, setelah kapal mereka rusak dan tidak bisa kembali.
Menurut Kelompok HAM, para migran tersebut berangkat dari Bangladesh dengan satu kapal tetapi kemudian dipisahkan menjadi dua.
Malaysia pun telah berjanji untuk mengirim kedatangan terakhir tersebut kembali ke Bangladesh.
Zubil mengatakan para penyelundup sekarang telah berusaha untuk membawa Rohingya ke Malaysia dengan menggunakan kapal cepat, yang lebih sulit untuk dideteksi daripada kapal pukat yang biasanya mereka pakai.