DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Pembayaran parkir non tunai atau dengan Qris yang telah diterapkan di Kota Balikpapan menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan H. Kamaruddin, mengatakan bayar parkir dengan Qris ini memang sangat bagus untuk pembayaran yang lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya, namun tak selaras dengan kenyataan di lapangan

"Memang itu terobosannya Dinas Perhubungan itu cukup bagus tapi aplikasinya di lapangan belum bisa berjalan dengan baik," ujar Kamaruddin, Senin (11/7/2022).

Menurutnya untuk bayar parkir Qris ini kurang diminati karena sosialisasinya juga belum begitu terdengar oleh masyarakat, dan juga masalah juru parkir liar yang lebih banyak dari petugas yang telah disiapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Balikpapan.

Dengan adanya sistem Qris ini, Kamaruddin lebih menyarankan untuk di tempat-tempat formal seperti bandara atau mall, dimana orang-orang siap untuk menggunakan aplikasi Qris.

"Kalau menurut saya itu kaitannya terkait pendapatan di bisa diterapkan sistem Qris itu di bandara atau mall karena Qris lebih berjalan. Itu bagus karena tingkat kebocorannya rendah," ujarnya.

Ia mengatakan sistem inj sukses di Nusa Tenggara Barat (NTB) karena di sana tidak melaksanakan metode Qris di semua tempat. Namun walaupun begitu ia tetap mendukung sosialisasi ini.

"Tapi ya itu program bagus tapi sosialisasinya yang kurang. Kalau menurut saya lebih bagus memang seperti dulu, yang tagihan dimasukkan ke STNK, tapi itu tidak boleh ternyata sekarang," pungkasnya. (Advertorial)