Jumat, 22 November 2024

Kaltim Peringkat Ketiga Dalam Realisasi Imunisasi Anak, Serapan Rendah Lantaran Libur Sekolah

Koresponden:
diksi redaksi
Rabu, 6 Juli 2022 0:0

Rapat Evaluasi dan Percepatan BIAN (Bulan Imunisasi Anak)/ IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan Rapat Evaluasi dan Percepatan BIAN di Hotel Mercure Samarinda pada Rabu, (6/7/22) kemarin. 

Dalam hasil evaluasi tersebut, Kaltim terhitung sebagai peringkat ketiga se - Nasional dalam realisasi imunisasi anak. Meskipun capaiannya terhitung tak sesuai target, yakni 57 persen dari target atau 37 persen dari 95 persen. 

Menurut keterangan Plt Kepala Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki, belum sesuainya target ini didasari karena ketidaksesuaian jadwal program BIAN dan waktu masuknya murid sekolah belajar. 

"Ini timing nya tidak begitu tepat, kan sasarannya usia anak sekolah SD. Kemudian waktu dicanangkan kemarin itu mendekati waktu mau ujian, sehingga orangtua takut nanti kalau divaksin, anak-anaknya ini sakit dan tidak bisa mengikuti ujian." ucap Setyo Budi.

"Kemudian setelah selesai ujian, beberapa hari libur sekolah. Sehingga petugas kami kesulitas mengakses. Kalau sekolahnya tutup, cara aksesnya susah," sambung Setyo. 

Dari 10 kabupaten atau kota di Kaltim, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) memiliki presentase cakupan tertinggi untuk imunisasi program BIAN ini, yaitu 123.8 persen. Daerah yang memiliki presentase terendah dimiliki Kota Samarinda. Yaitu, 40.4 persen. 

Sebagai informasi, program ini berlangsung hampir 2 bulan lamanya. Sejak Bulan Mei 2022, pemerintah di seluruh Indonesia menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). 

Imunisasi yang diberikan ialah imunisasi campak rubela untuk usia 9 hingga 15 tahun, dan imunisasi kejar untuk proteksi dari penyakit menular kepada anak usia 12 sampai 59 bulan yang tidak lengkap. Imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib. (adv/kominfokaltim)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews