Sabtu, 23 November 2024

Kadisdik hingga Wali Kota Samarinda Minta Para Guru Tingkatkan Kualitas Pendidikan Siswa

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Kamis, 2 Desember 2021 11:36

Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan bahwa seminar pendidikan yang diselenggarakan Disdik Samarinda merupakan momentum untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Samarinda.

Sebab sudah 2 tahun para pelajar tidak merasakan  pembelajaran sacara tatap muka bersama para guru.

Ia mengatakan, Indonesia masuk era globalisasi, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, tentu memerlukan informasi-informasi yang penting untuk menunjang hal tersebut. 

Menurutnya, globalisasi dunia pendidikan suka tidak suka harus diubah, zamannya tak lagi sama. Tenaga pendidik tak bisa lagi dengan cara klasik, sehingga perlu kesadaran penyesuaian kebiasaan untuk peserta didik. 

"Bekerja di sektor pendidikan bukan sebatas rutinitas namun lebih kepada mengemban amanah. Profesi guru sangat mulia," kata Asli sapaannya usai menjadi pembicara pada seminar pendidikan yang diselenggarakan pada, Kamis (2/12/2021) di Balaikota Samarinda.

Asli mengungkapkan, kegiatan seminar ini dilakukan secara offline mapun online. Diikuti 73 kepala sekolah secara offline dan 800 lebih yang online.

"Tentu kegiatan ini sangat berharga sekali bagi para kepala sekolah," tuturnya.

Lanjut Asli menjelaskan saat ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah telah mengeluarkan episode 13 Merdeka Belajar. Untuk itu ia berharap hal itu mengarah dalam penyesuaian zaman.

"Di luar negeri wajib tiga saja, sains, math dan English. Di luar dari itu tak perlu dijejali. Mudah-mudahan arahnya ke sana. Dari 13 kali perubahan mengarah ke kontektual," terangnya. 

Lanjut Asli menjelaskan, sifat pendidikan yang cenderung birokrat formil dicoba dipersingkat. Ingin menyesuaikan perubahan zaman. Semisal dengan bahasa-bahasa masyarakat internasional. 

"Jadi bahasa itu bisa karena terbiasa, jangan bermimpi bahasa bagus kalau tak terbiasa. Harusnya setiap hari, intinya itu. Jangan takut salah, saya kira lambat laun murid-murid bisa. Ada 3 bekal anak murid kita yakni, keagaman baik, teknologi, dan bahasa asing. Insyallah akan survive," ucapnya.

Terpisah, Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan, peran guru dan tenaga pendidik diharapkan tidak hanya menjadi tanggungjawab formil.

"Justru forum ini hadir untuk kita sama-sama melakukan inovasi dan komitmen moral untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan kita," ujarnya.

"Jadi tadi secara jelas saya mengatakan kepada guru dan tenaga pendidikan jadilah kita pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Tidak sekedar menjadi tanggungjawab formil. Tapi meningkat menjadi tanggungjawab moral agar pendidikan kita betul-betul bisa terwujud," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews