Terkait kebaikan harga, Roby menyebut dampak dari pasokan impor yang terganggu.
Diketahui importir terbesar kedelai di Indonesia, berasal dari Brazil dan Argentina. Produksi kedelai dua negara itu tengah terganggu akibat fenomena cuaca El Nina, produksi turun hingga 50 persen.
Sedangkan produksi kedelai lokal belum mencukup kebutuhan dalam negeri.
"Stok kedelai insya Allah stabil. Terpenting, masyarakat konsumsi tempenya tetap normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan," paparnya.
Untuk ketersediaan daging sapi, Kaltim saat ini memiliki stok 4.400 ton, dengan kebutuhan 1.555 ton per bulan.
"Soal harga percayalah dengan kami. Kami akan coba menahan terus agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” lanjutnya.
Termasuk kebutuhan komoditas lain seperi bawang merah, bawang putih, cabai, dan berbagai jenis sayuran masih aman di pasaran Kaltim. (tim redaksi Diksi)