DIKSI.CO SAMARINDA - Suasana pusat perbelanjaan modern alias Big Mall di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang pada Sabtu (2/1/2021) malam tadi, sekira pukul 23.40 Wita mendadak mencekam dan dipadati petugas berwajib.
Usut punya usut, kondisi tersebut dikarenakan ditemukan seorang pria bernama Handi Guntur (27) yang tergeletak di lantai parkir P2 BIG Mall dengan bersimbah darah. Sebab kejadian tersebut, Guntur yang diketahui warga Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota menghembuskan nafas terakhirnya.
Informasi dihimpun, Guntur diduga jatuh dari parkiran mobil area P5 yang berada di lantai lima bangunan tersebut. Meski demikian, belum diketahui pasti sebab ia terjatuh dari tiga lantai parkiran tersebut. Keberadaan Guntur di area parkir pun masih menjadi pertanyaan besar.
Sejatinya, jam operasional BIG Mall sejak gempuran pandemi Covid-19 begitu terbatas. Yakni seluruh aktivitas hanya di batasi hanya sampai pukul 22.00 Wita. Kemudian pada pukul 22.30 Wita penerangan area Big Mall dipadamkan oleh pihak pengelola.
"Dari keterangan saksi yakni pihak keamanan mal, pertama kali menemukan korban dalam keadaan tertelungkup, seperti orang terjatuh dari atas," ucap Kapolsek Sungai Kunjang Kompol Bambang Budianto, melalui Kanit Reskrim Iptu Purwanto saat dikonfirmasi, Minggu (3/1/2021) siang tadi.
Lanjut Purwanto, petugas kepolisian pada malam tadi langsung melakukan penyelidikan awal kejadian. Hasilnya, didapati sebuah mobil merk Xenia Silver bernopol KT 1807 NK yang berada di lantai lima parkiran Big Mall, dan diduga sebagai kendaraan yang sempat digunakan Gusti.
Dari dalam mobil tersebut, polisi menemukan kunci kontak kendaraan yang menempel beserta dompet kepemilikan Gusti. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, hasil penyelidikan polisi juga menyatakan kalau Guntur begitu terjatuh tak langsung tewas begitu saja.
Sebab menurut saksi, Guntur ditemukan pertama kali masih dalam keadaan sadar, meski tubuhnya telah bermandikan darah akibat mengalami luka dibeberapa badannya. Melihat Guntur yang masih bernyawa, petugas berwajib bersama sejumlah relawan lantas mengevakuasinya menuju RS Hermina.
"Sesampainya di RS Hermina, korban sudah tidak tertolong atau meninggal dunia," tegas Purwanto.
Usai kejadian, polisi kembali bekerja. Yakni menyusuri dan memeriksa lokasi kejadian. Dari hasil pengamatan, diketahui ada empat Closed Circuit Television (CCTV) yang memantau dan merekam aktivitas di area parkir P5.
Kemudian, pada Minggu (3/1/2021) pukul 11.00 Wita siang tadi, jajaran Polsek Sungai Kunjang di back-up Satreskrim Polresta Samarinda kembali menyambangi tempat kejadian perkara guna menggelar olah TKP.
Dari gelar TKP diketahui fakta lain. Yakni jarak antara mobil dengan titik Guntur diduga melompat sekira 35 meter. Kemudian ketinggian dari tempat Guntur diduga terjadi hingga ia ditemukan bersimbah darah memiliki ketinggan sekira 13 meter.
"Hari ini kami melakukan olah TKP maupun Identifikasi jenazah dan memeriksa sejumlah CCTV yang ada di lomasi kejadian," ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui Kanit Jatanras Ipda Dovi Eudey saat dijumpai di lokasi kejadian.
Hasil olah TKP juga mengungkap fakta kalau Guntur memasuki area parkir pada pukul 22.38 Wita, kemudian diduga melompat pada pukul 23.40 Wita.
"Hasil pengamatan korban terpantau mondar-mandir sekitar satu jam di area parkir P5 di dekat mobilnya," imbuhnya.
Saat mondar-mandir itu, Guntur terpantau hanya seorang diri. Tak ada satupun orang lainnya yang terlihat bersama korban. Selain itu, lanjut Dovi, polisi juga mengamankan sejumlah barang seperti satu unit ponsel, jam tangan, sendal dan dompet korban.
Untuk pemeriksaan jenazah lebih lanjut, Dovi menyampaikan kalau pihak keluarga korban menolak melakukan rangkaian proses autopsi, guna mencari sebab pasti kematian korban.
"Sementara kami belum tahu dari mana mau ke mana (korban). Hari ini masih kami dalami. Kondisi luka korban mengalami pendarahan di kepala dan paha serta patah tulang," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)
'