Diketahui, dampak dari banjir tersebut jalan trans Samarinda-Kubar, sehingga berakibat fatal bagi warga dan arus lalu lintas.
“Ini merupakan banjir yang baru pertama kali terjadi di kawasan itu akibat aktivitas dari tiga perusahaan itu. Bahkan ketiga perusahaan tersebut sudah kami panggil mengingat luapan air sangat fatal,” paparnya.
DPRD Kaltim, beberapa waktu lalu memanggil manajemen untuk tindak lanjut dari aduan warga dari media sosial dan penyampaian langsung.
"Kami sudah panggil pihak perusahaan sebagai pemilik kawasan untuk diminta melakukan penanganan segera. Posisi jalan seperti mangkok sehingga jika ada air masuk, otomatis harus di pompa agar bisa ke luar. Ada beberapa poin yang kami minta dalam rapat antara Komisi III dengan tiga perusahaan tersebut,” tegasnya. (Advertorial)