Minggu, 6 Oktober 2024

Wujudkan Konsep Smart Province di Kaltim, Diskominfo Sebut Masih dalam Tahap Pengembangan

Koresponden:
Alamin
Kamis, 29 Agustus 2024 15:45

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal saat Seminar & Workshop yang berlangsung di Gedung Prof. Masjaya Universitas Mulawarman pada Rabu (28/8/2024)/Foto: Diskominfo Kaltim

DIKSI.CO, SAMARINDA - Implementasi konsep Smart Province di Kalimantan Timur (Kaltim) masih dalam tahap pengembangan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal saat Seminar & Workshop yang berlangsung di Gedung Prof. Masjaya Universitas Mulawarman pada Rabu (28/8/2024).

Seminar & Workshop tersebut bertajuk "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Melalui Smart Province sebagai Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Smart City".

Dalam kesempatan itu, Faisal menjelaskan bahwa hingga saat ini, konsep smart city baru diterapkan di sekitar 5 (lima) hingga 6 (enam) kabupaten/kota di Kaltim.

Pasalnya, batas minimal untuk menjadi smart province salah satunya adalah 80 persen kabupaten/kota sudah memiliki masterplan Smart City.

"Penerapan smart province di Kaltim baru mengarah ke sana. Misi kami sekarang adalah bagaimana semua kota di Kaltim bisa bergerak menuju arah smart city," ujar Faisal.

Dalam forum tersebut, Faisal juga mendengarkan paparan dari beberapa narasumber lain, termasuk perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, yang membahas keberhasilan penerapan konsep smart city di beberapa kota di Jawa, seperti di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Meski demikian, Faisal menegaskan bahwa mengadopsi konsep serupa di Kaltim bukanlah hal yang mudah.

"Bisa kita contoh penerapan yang ada di sana (Jawa), tetapi tidak semudah membalikkan tangan. Ini yang mau saya sampaikan kepada kita semua," jelas Faisal.

Ia kemudian menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi Kaltim dalam pengembangan infrastruktur untuk mendukung smart province.

Dengan luas wilayah mencapai 127.346,92 km², diperlukan upaya ekstra keras untuk membangun infrastruktur, termasuk akses telekomunikasi yang merata hingga ke pelosok daerah.

"Kalau di sana (Jawa) enak, jalannya sudah bagus, infrastruktur oke, semua mudah di sana. Padahal duitnya juga ada dari hasil bumi Kaltim juga itu. Tapi Kaltim, Provinsi yang taat dan patuh kok, jadi manut aja kita," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews