DIKSI.CO, SAMARINDA - DPRD Samarinda respon soal rencana Wali Kota Samarinda, Andi Harun ingin Samarinda bisa menghasilkan beras sendiri untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Abdul Rofik mengatakan keinginan tersebut bisa saja tercapai tetapi harus diserahkan kepada ahlinya.
Menurutnya, pengelolaan pertanian harus benar-benar dilakukan secara profesional.
Selain itu, dikatakannya perhitungannya juga harus sesuai.
"Pengelolaan pertanian itu harus benar-benar bisa profesional. Untuk perhitungannya, jumlah penduduk dikalikan berapa dia makan sehari, lalu dihitung lahannya," jelas Rofik, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, untuk mencetak sawah saja adalah perkara yang mudah, tetapi yang sulit adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Sama seperti mencetak seseorang menjadi wira usaha itu mudah, tapi untuk menciptakan mental pebisnis itu susah," terangnya.
Ia mendukung keinginan Andi Harun, namun tetap memberikan catatan agar bisa terwujud dan berjalan.
Dikatakanya, harus diperlukan kajian dari beberapa ahli di bidang pertanian, baik dari dinas maupun lembaga-lembaga pertanian yang lainnya, termasuk LSM.
"Karena sekarang ini, petani tidak seksi (kurang peminat). Padahal kalau kita lihat, hanya petani yang menjadi bos di pekerjaannya sendiri. Siapa yang mau perintah petani, tidak ada," jelasnya.
Edukasi seperti inilah yang harusnya sampai pada warga yang bergelut di bidang pertanian khususnya petani.
Bahkan menurutnya, petani juga bisa menentukan harga sendiri.
Diketahui, Samarinda hingga saat ini masih mendatangkan beras dari Sulawesi dan Jawa Timur (Timur).
Hal itu yang mendorong Andi Harun agar Samarinda bisa menghasilkan beras sendiri. (advertorial)