DIKSI.CO, BONTANG - Pemerintah Kota Bontang menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk dibagikan kepada warga miskin di Bontang.
Hal ini tidak lain karena dampak dari corona virus disease (Covid-19) yang saat ini juga melanda kota Taman.
Belum diketahui jelas bagaimana teknis pembagiannya. Saat ini pemerintah tengah menggodok teknis alokasi anggaran tersebut.
"Sudah siap dananya ada, sekitar Rp 5 Miiar. Teknisnya nanti dibicarakan lagi, secara kebijakan sudah dialokasikan segitu," ujar Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, Rabu (1/4/2020).
Menurut perhitungan, jumlah total warga kurang mampu di Bontang saat ini berada di angka 8.000 Kepala Keluarga (KK).
Sebagian dari jumlah tersebut sudah mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
"Keluarga miskin itu ada kriterianya, sebagian sudah dapat PKH dari Kemensos. Kami hitung ada sekitar 3.000an, tapi masih diinventarisir," katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Aji Erlinawati menambahkan, anggaran yang disediakan pemkot telah diatur sedemikian rupa.
Salah satunya dengan memangkas sejumlah kegiatan perjalanan dinas di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Bontang.
"Karena 3 bulan ini kan tidak ada dinas, nah itu bisa anggarannya dipotong untuk covid," tuturnya.
Sediakan Rp 50 Miliar untuk Covid-19
Pemkot Bontang telah mempersiapkan anggaran untuk wabah Covid-19 ini. Jumlah anggaran yang disiapkan sebesar Rp 50 miliar. Namun pencairan dana akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan.
Nantinya dana tersebut dialokasikan tidak hanya bagi keluarga miskin saja, kegiatan lain juga akan dikeluarkan, seperti pembelian alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis dan pembuatan ruang isolasi di rumah sakit umum daerah (RSUD) Taman Husada.
"Iya semua masuk disitu, termasuk insentif tenaga kesehatan, bangun ruang isolasi 14 kamar. Itu juga bentuk antisipasi kalau terjadi outbreak, kita kan gak tau bisa terjadi," jelas Neni.
"Istilahnya Rp 50 miliar itu semua untuk Covid-19. Ini pakai anggaran yang ada sekarang. Misal untuk RSUD, kan mau bangun lantai 5 untuk rumah sakit tipe B, tapi dijadikan ke ruang isolasi. Itu 4 miliar," tambahnya.
Dari total angka itu, perhitungan yang keluar adalah Rp 39 miliar untuk keperluan subsidi masyarakat, pembelian APD dan kegiatan konstruksi.
"Perhitungannya Rp 39 miliar, nanti kalau kurang ditambah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)