Minggu, 24 November 2024

Visi Misi Rudy Mas’ud di Pilgub 2024, Ciptakan Sekolah Gratis hingga Perbaikan Jalan Trans di Daerah Pelosok

Koresponden:
Alamin
Senin, 15 April 2024 17:1

Rudy Mas’ud yang siap mencalonkan diri pada Pilkada Serentak 2024 dengan tujuan membawa pembenahan dan pembangunan Kaltim yang lebih baik. (IST)

DIKSI.CO, SAMARINDA - Perebutan kursi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pada Pilkada Serentak 2024 mantap dituju Rudy Mas’ud.

Selain karena mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Rudy juga menyebut kalau visi-misinya di kursi KT 1 akan membuat sekolah gratis dan memperbaiki akses jalan trans di daerah polosok.

Akses jalan dan peningkatan SDM di bidang pendidikan disebut adalah kunci untuk memajukan daerah. Terlebih mengingat Kaltim yang saat ini sudah menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).

“SDM harus menjadi nomor satu kalau kita ingin memajukan daerah. Bagaimana caranya, dengan menciptakan sekolah gratis hingga ke tingkat perguruan tinggi, seperti S3,” ucap Rudy, ditulis Senin (15/4/2024).

Meski diakuinya, saat ini beberapa sekolah sudah berstatus gratis. Namun hal itu masih ditingkat SD hingga SMP. Tidak dengan SMA hingga perguruan tinggi.

“Saya teringat negara Maroko, mulai dari SD sampai S3 itu gratis. Nah, saya tidak akan kasih beasiswa, tapi kasih gratis sekolahnya, khususnya tingkat SMA sampai S3," tegasnya.

Selain sekolah gratis, Rudy juga menyinggung perihal akses jalan di Kaltim yang kondisinya banyak mengalami kerusakan.

Baik dari Tenggarong ke Melak dan Ujoh Bilang, maupun dari Samarinda ke Bontang, Sangatta, dan Tanjung Redeb.

Hal tersebut kata Rudy harus menjadi perhatian serius, jika pemerintah ingin benar-benar membangun daerah. Sebab jalan trans adalah kunci untuk menyalurkan pemerataan pembangunan, yang juga berkorelasi dengan stabilitas harga bahan pokok.

Menurutnya, masalah jalan negara di Kaltim yang rusak saat ini bahkan sudah terjadi sejak 15 tahun lalu.

Diduganya, masalah ini tak kunjung selesai karena tidak pernah dilaporkan langsung oleh gubernur ke menteri PUPR, sehingga pemerintah pusat tidak pernah mendengar langsung kondisi jalan negara di Kaltim.

“Mengapa gubernur tidak melaporkan langsung ke menteri, bisa jadi karena faktor gengsi, tidak punya kemampuan meloby, atau bisa pula karena tak pernah membangun konektivitas dengan menteri PUPR,” ucap Rudy.

Perhatian dengan perbaikan maksimal di jalan trans Kaltim seharusnya menjadi hal wajar untuk diprioritaskan gubernur.

Sebab kata Rudy Mas’ud, Kaltim menyumbang devisa ke negara Rp600 triliun setiap tahun.

Sehingga wajar kalau gubernur minta kompensasi ke pemerintah pusat, agar seluruh jalan negara di Kaltim diperbaiki sampai dalam status sangat baik, dan bukan perbaikan tambal sulam.

“Apabila Allah mengizinkan dan rakyat Kaltim memilih saya jadi gubernur Kaltim yang akan datang, saya akan melakukan hal-hal yang saya sebutkan di atas. Biar saya pejabat gubernur, saya tidak akan gengsi datang ke menteri PUPR, memohon, minta tolong agar jalan negara di Kaltim dibikin mulus menggunakan dana dari APBN,” tandasnya. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews