Senin, 25 November 2024

Universitas Indonesia Teliti Soal Ketahanan Pangan Daerah penyangga IKN, Ini Respon Pemkot Samarinda

Koresponden:
Alamin
Kamis, 6 Juni 2024 13:31

Peneliti dari Universitas Indonesia melakukan kunjungan ke Pemkot Samarinda/Foto: Pemkot Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Rombongan peneliti dari Universitas Indonesia (UI) melakukan kunjungan ke Pemkot Samarinda guna melakukan penelitian tentang ketahanan pangan di daerah-daerah yang menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
 
Rombongan tersebut diterima Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso di Ruang Sambuyutan, Lantai 3 Gedung Balaikota Samarinda, Rabu (05/06/2024).
 
Pertemuan itu dihadiri pula oleh Kabag Ekonomi dan para pejabat dari OPD terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), dan Dinas Perikanan Samarinda.
 
Dalam pertemuan ini, para peneliti UI dari Fakultas Sekolah Kajian Stratejik dan Global yang diketuai oleh Dr. Polit. Sc. Henny Saptatia Drajati Nugrahani mengajukan berbagai pertanyaan seputar kesiapan Samarinda dalam menghadapi era IKN Nusantara yang terus berkembang dan semakin membawa daerah ini pada peningkatan jumlah penduduk termasuk di kota-kota penyangga seperti Samarinda.
 
Keberadaan IKN tentu saja tidak hanya berdampak pada kemajuan daerah dan pemerataan pembangunan, namun juga pada peningkatan jumlah penduduk yang tentu akan membutuhkan bahan pangan yang tidak sedikit.
 
Oleh sebab itu perlu dilakukan analisa yang mendalam tentang bagaimana kondisi ketahanan pangan daerah-daerah penyangga tersebut, baik kondisi saat ini maupun perkiraan saat IKN benar-benar sudah berfungsi seratus persen nantinya.
 
Menjawab pertanyaan tersebut, Rusmadi menjelaskan bahwa Samarinda sendiri bisa dibilang tidak memiliki wilayah lumbung pertanian yang bisa mencukupi kebutuhan sendiri.
 
Hal ini karena kondisi ibukota Provinsi Kaltim ini yang sebagian besar lahannya sudah merupakan lahan perkotaan.
 
Meski di sebagian wilayah pinggiran kota terdapat beberapa lokasi pertanian namun semua itu tentu saja masih belum bisa mencukupi seluruh kebutuhan Samarinda.
 
Rusmadi menjelaskan bahwa Samarinda mendatangkan pasokan bahan pangan dari luar, baik dari wilayah tetangga seperti Kutai Kartanegara maupun dari luar pulau yakni pulau Sulawesi.
 
Hal ini diungkapkannya ketika menjawap pertanyaan soal daerah yang mensuplai bahan pangan khususnya beras.
 
Meski demikian, menurut Rusmadi hingga saat ini Samarinda masih sangat terkendali dalam tata kelola kebutuhan pokok masyarakat termasuk bahan pangan beras.
 
Pemerintah selalu menyediakan stok yang cukup untuk kebutuhan warga kota.
 
Bahkan dalam pengendalian inflasi, Samarinda termasuk daerah yang tingkat inflasinya sangat terkendali.
 
"Jumlah bahan pangan yang ada di Samarinda kenyataannya bukan hanya buat warga kota sendiri. Namun sebagai Ibu Kota Provinsi yang juga menjadi pusat kegiatan ekonomi, sebagian stok tersebut juga masih 'mengalir' ke daerah-daerah tingkat dua lainnya, seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu," ujar Rusmadi.
 
Selanjutnya Pemkot dan tamu dari Universitas Indonesia ini sepakat untuk saling membantu dalam pelaksanaan tugas-tugas akademik para peneliti, khususnya dalam pengumpulan data. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews